Minggu, 20 September 2020

Proses Siklus Air Dan Urutan Tahapannya [Terlengkap]

Siklus air biasa disebut siklus hidrologi adalah sebuah sirkulasi atau daur air berkelanju Proses Siklus Air dan Urutan Tahapannya [TERLENGKAP]
Gambar siklus air

Apa yang dimaksud Siklus Air?

Siklus air umumdisebut siklus hidrologi ialah suatu sirkulasi atau daur air berkelanjutan yang melibatkan atmosfer, permukaan bumi, hingga bawah permukaan bumi. Dari banyak sekali macam klarifikasi urutan proses siklus air, keterlibatan kejadian penguapan, transpirasi, kondensasi, presipitasi, limpasan dan infiltrasi merupakan proses yang paling penting untuk menerima citra tahapan siklus air.

Sebenarnya pemahaman siklus air ialah sebuah pemahaman yang biasa dan kadang-kadang beberapa pakar membaginya secara khusus yaitu ketika air berada di tanah dijelaskan dengan siklus air tanah, dan saat air naik ke atmosfer dan turun kembali ke bumi dijelaskan melalui siklus hujan.

Seperti yang diketahui bahwa bumi ialah planet yang permukaannya terdiri dari perairan dan daratan. Dari kejauhan, akan tampakbahwa perairan jauh lebih luas ketimbang daratan.

Sekedar mengingatkan kita mengenai pemahaman air bahwa air adalah senyawa yang tersusun atas bagian hidrogen dan oksigen atau dikenal dalam rumus kimia H2O.

Sumber air di muka bumi sendiri sangatlah beragam, mulai dari sungai, danau, samudra, mata air dan lain sebagainya. Makara tak aneh jika banyak orang yang ingin tau dengan siklus hidrologi.

Siklus air memang sungguh menawan untuk dibahas. Tidak mengherankan kalau informasi ini sering kali diajarkan di bangku sekolah maupun kuliah. Siklus hidrologi berjalan terus menerus sehingga air tidak akan pernah habis meskipun dipakai hingga kapanpun. Siklus ini sangat berkaitan dengan keseimbangan ekosistem sehingga harus senantiasa tersadar.

Urutan Tahapan Siklus Air

Tahapan dalam sebuag siklus hidrologi ialah serangkaian proses yang tergabung dan saling berhubungan. Tahapan-tahapan ini berupa bentuk bagan memutar sehingga disebut dengan ungkapan siklus. Pada prinsipnya siklus air dibedakan cuma 3 tahapan utama, meskipun beberapa literatur menuliskan sampai 5 tahapan.

Penambahan tahapan dalam beberapa literatur bahwasanya cuma ialah satu kesatuan yang saling terkait dengan tahapan utama. Sebagai acuan tahapan pada proses evaporasi, dimana secara biasa evaporasi mengandung pemahaman sebagai penguapan air, akan tetapi banyak literatur yang membaginya menjadi tahapan evaporasi dan tahapan transpirasi.

Begitu pula pada tahapan presipitasi yang mengandung pengertian pelepasan partikel air, dimana beberapa orang membaginya lagi menjadi tahapan infiltrasi dan limpasan (runoff). Semua ini tergantung bagaimana Anda mengetahui urutan proses dari suatu siklus air.

Di bawah ini adalah penjelasan urutan tahapan dalam siklus air yang geologinesia bagi menjadi 3 tahapan UTAMA yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

Evaporasi

Penguapan yaitu salah satu proses utama dalam siklus, yakni transfer air dari permukaan bumi ke atmosfer. Dengan penguapan, air dalam bentuk cair dipindahkan ke bentuk gas, atau uap. Transfer ini terjadi saat beberapa molekul dalam massa air mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk membebaskan diri dari permukaan air.

Faktor utama yang mensugesti penguapan adalah suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan radiasi matahari. Pengukuran eksklusif penguapan cukup sukar dan hanya mungkin dikerjakan dibeberapa titik lokasi.

Sumber utama titik penguapan air adalah di lautan, namun penguapan juga mampu terjadi di tanah, salju, dan es. Penguapan salju dan es ialah konversi eksklusif dari bentuk air yang padat ke bentuk uap, disebut juga selaku sublimasi.

Transpirasi yaitu penguapan air lewat pori-pori kecil atau stomata di daun tumbuhan. Untuk lebih praktis, proses transpirasi dan penguapan dari semua air baik yang ada di tanah, salju, es, vegetasi, dan permukaan bumi yang lain disatukan menjadi satu, dan lalu disebut evapotranspirasi (penguapan total).

Uap air adalah bentuk utama kelembaban atmosfer. Meskipun penyimpanannya di atmosfer relatif kecil, uap air sangat penting dalam menciptakan persediaan uap air untuk pembentukan embun beku, kabut, awan, dan hujan. Semua uap air yang ada di atmosfer terbatas cuma pada lapisan troposfer saja (daerah di bawah 10 hingga 13 kilometer).

Kondensasi

Proses transisi dari keadaan uap air ke keadaan cair disebut kondensasi. Suatu zat dapat terkondensasi dikala tekanan yang diberikan oleh uapnya melebihi tekanan uap dari fase cair atau padat suatu zat pada suhu permukaan kawasan terjadi kondensasi. Kondensasi mampu terjadi secepatnya sesudah udara mengandung lebih banyak uap air yang diterima dari proses evapotranspirasi.

Kondensasi terjadi sebagai akibat dari pendinginan atau pencampuran massa udara dari sejumlah suhu yang berlainan. Dengan terjadinya kondensasi, uap air di atmosfer akan dilepaskan lewat proses presipitasi (pelepasan partikel air).

Presipitasi

Presipitasi (pelepasan partikel air) yang jatuh ke Bumi didistribusikan dalam empat cara yaitu: beberapa dikembalikan ke atmosfer melalui penguapan, beberapa diambil oleh vegetasi dan kemudian diuapkan kembali dari permukaan daun, beberapa meresap ke tanah lewat proses infiltrasi, dan sisanya akan mengalir langsung sebagai limpasan (runoff) lewat permukaan bumi maupun badan sungai yang pada balasannya bermuara ke maritim.

Infiltrasi yaitu proses dimana air di permukaan tanah memasuki tanah yang sangat dipengaruhi oleh gravitasi dan agresi kapiler dalam tanah. Beberapa air hujan yang terinfiltrasi kemudian meresap ke dalam tanah akan membentuk pemikiran air tanah di bawah permukaan. Pengukuran pribadi runoff dilakukan menggunakan pengukur pemikiran (stream gauges) dan diplot menurut waktu pada hidrograf.

Sebagian besar air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui tanah. Laju fatwa air tanah dibandingkan dengan air permukaan ialah sangat lambat dan beraneka ragam, mulai dari beberapa milimeter hingga beberapa meter sehari. Pergerakan air tanah dipelajari dengan teknik pelacakan (tracer techniques) dan penginderaan jauh.

Es juga berperan dalam siklus air. Es dan salju di permukaan Bumi terjadi dalam berbagai bentuk mirip embun beku (frost), es laut, dan es gletser. Ketika kelembaban tanah membeku, es juga mampu terbentuk di bawah permukaan bumi misalnya pada lapisan es di iklim tundra.

Sekitar 18.000 tahun yang kemudian gletser dan lapisan es menutupi sekitar 1/3 permukaan bumi, dan dikala ini sekitar 12% permukaan tanah telah tertutup oleh massa es.

Macam-Macam Siklus Air

Siklus air dibagi menjadi beberapa macam. Dimana perbedaannya tampakdari panjang pendeknya proses terjadinya siklus hidrologi tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ialah macam-macam siklus hidrologi yang harus Anda pahami.

Siklus Hidrologi Panjang

Siklus hidrologi panjang adalah siklus yang biasanya terjadi di daerah pegunungan atau beriklim sub tropis. Siklus ini biasanya tidak menghasilkan hujan dalam bentuk air melainkan gletser atau salju terlebih dulu.

Air laut memanas balasan sinar matahari akan menguap menjadi air kemudian mengalami proses sublimasi. Selanjutnya, akan mulai terbentuk awan-awan yang di dalamnya terkandung kristal es.

Mulai dari proses tersebut, awan akan mengalami adveksi dan bergerak menuju daratan hingga mengalami presipitasi kemudian turun menjadi salju. Kemudian, salju yang terakumulasi akan menjelma gletser. Setelah gletser mencair akibat suhu udara, terbentuklah anutan sungai yang lalu kembali ke laut.

Siklus Hidrologi Sedang

Selanjutnya ada siklus air sedang yang biasanya terjadi di Indonesia. Siklus hidrologi ini menciptakan hujan eksklusif ke atas daratan. Siklus ini terjadi akibat adanya proses adveksi yang menenteng awan ke atas daratan. Prosesnya juga tidak terlalu lama karena air bahari yang mengalami pemanasan akan menguap menjadi uap air.

Nah, uap air inilah yang terkena tekanan udara dan angin sehingga bergerak secara perlahan menuju ke daratan. Di daratan, akan terbentuk awan yang mengandung uap air kemudian jatuh ke bumi sebagai hujan. Hujan tersebut lalu mengalami run off lalu mengalir menuju sungai dan terakhir ke laut.

Siklus Hidrologi Pendek

Yang ketiga adalah siklus hidrologi pendek yang intinya tidak mengalami tahapan adveksi. Makara, uap air yang telah terbentuk akan diturunkan selaku hujan di daerah sekitar bahari. Hal inilah yang membuat siklus ini dikenal selaku siklus hidrologi pendek.

Pentingnya Air Bagi Kehidupan

Air ialah sumber daya yang sangat penting untuk semua makhluk hidup di bumi. Jika tidak ada air, maka makhluk hidup tidak bisa bertahan hidup. Air tidak hanya dipakai untuk memenuhi keperluan cairan badan. Ada banyak kepentingan dalam kehidupan manusia yang sangat memerlukan air, mulai dari mencuci busana, mandi, memasak, bahkan mampu digunakan selaku sumber energi alternatif.

Air masuk dalam kategori sumber daya alam yang dapat diperbarui. Jadi untuk mampu mendapatkan air, insan tidak perlu menunggu lama layaknya SDA yang tidak dapat diperbarui. Sebagai sumber daya alam, air mengalami siklus, inilah yang lalu dikenal dengan istilah siklus hidrologi.

Itulah ulasan terkait proses siklus air beserta klarifikasi urutan tahapannya. Mengingat air yaitu sumber kehidupan, tidak ada salahnya kalau kita menjaganya dengan baik.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon