Sabtu, 02 Mei 2020

Teladan Senyawa Anorganik Paling Lengkap

Apa saja teladan senyawa anorganik? - Berbicara tentang kimia memang tidak ada habisnya. Di ilmu kimia kita mengenal senyawa anorganik. Senyawa anorganik tersebar di lingkungan sekitar dan sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Senyawa anorganik bukanlah zat berbahaya dan perlu dikesampingkan. Untuk lebih mengetahui senyawa anorganik, kita perlu tahu apa saja acuan senyawa anorganik yang umum kita temui atau gunakan.

Ciri utama senyawa anorganik ialah tidak adanya rantai karbon (C) dalam struktur terutama. Apabila dibandingkan dengan senyawa organik, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ciri-ciri senyawa anorganik.

Parameter Karakteristik
Fungsi Bukan untuk bahan bakar
Titik Didih dan Titik Lebur Lebih tinggi dibandingkan senyawa organik
Kelarutan Lebih tinggi dibandingkan senyawa organik
Isomerisasi Tidak ada
Waktu Reaksi Cepat
Berat Molekul Kurang dari 1000 gram/gramol

Senyawa anorganik tersebar di lingkungan, bahkan tersedia dalam tubuh. Berikut ialah contoh senyawa anorganik yang ada dalam kehidupan sehari-hari serta penjelasannya.

1. NaCl (Natrium Klorida)
Natrium klorida ialah senyawa anorganik yang mudah ditemui di berbagai macam lingkungan. Nama lain natrium klorida ialah garam dapur. Senyawa ini tidak cuma dijumpai di rumah saja, tetapi juga di lingkungan sekitar terutama bahari. Natrium klorida di bahari berperan dalam mengontrol salinitas. Natrium klorida juga ada di dalam tubuh manusia sebagai aspek penting yang mensugesti cairan ekstraseluler.

Pemberian Natrium klorida berupa kristal putih atau cairan tidak berwarna. Natrium klorida mudah dilarutkan dalam air dan membentuk larutan garam. Titik lebur dan titik didih natrium klorida masing-masing ialah 801°C dan 1465°C.

2. CaCo3 (Kalsium Karbonat)
Senyawa kalsium karbonat gampang ditemui di bebatuan yang tersebar di dunia. Salah satunya yakni kapur. Kalsium karbonat dapat terbentuk kalau ion karbonat bereaksi dengan ion kalsium dalam air keras dan menghasilkan limescale. Tidak cuma itu, kalsium karbonat juga merupakan senyawa utama penyusun cangkang makhluk hidup maritim mirip kerang dan siput. Kalsium karbonat mampu dipakai sebagai pengobatan lambung sebagai antasida.

3. NaOH (Natrium Hidroksida)
Natrium hidroksida termasuk basa kaustik dengan nama lain soda api atau soda kaustik. Natrium hidroksida termasuk bahan yang dipakai dalam proses produksi kertas, sabun, tekstil, dan sebagainya. Natrium hidroksida terbentuk dari reaksi antara natrium oksida dengan air.

Pemerian natrium hidroksida berbentukpadatan berwarna putih. Bentuk senyawanya terdapat padatan mirip butiran, penggalan, atau pelet, dan cairan berupa larutan bosan 50%. Karakteristik natrium hidroksida yang khas yakni bisa menyerap karbon dioksida dari udara bebas sehingga penyimpanannya harus ditutup rapat agar tidak terkotori udara sekitar. Selain itu, natrium hidroksidan yang dilarutkan dalam air akan melepas panas.

4. SiO2 (Silikon Dioksida)
Anda mampu memperoleh silikon dioksida dalam bentuk pasir silika (kuarsa). Tidak cuma terdapat di alam, silikon dioksida mampu disintesis. Hasil yang hendak diperoleh berbentukleburan kuarsa, silika pirogenik, gel silika, aerogel, silika koloid, dan lain-lain. Pemanfaatan silikon dioksida dalam kehidupan sehari-hari yakni beling dan serat optik untuk telekomunikasi.

Silikon dioksida mampu ditemui dalam bentuk padatan dan serbuk putih atau putih kekuningan. Titik lebur dan titik didih silikon dioksida masing-masing sebesar 1713°C dan 2950°C.

Natrium klorida, kalsium karbonat, natrium hidroksida, dan silikon dioksida ialah teladan senyawa anorganik yang ada di lingkungan sekitar. Pada dasarnya perbedaan senyawa organik dan anorganik terletak pada keberadaan rantai karbon (C). Masih banyak senyawa anorganik lain yang tersebar dan mampu dieksplorasi.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon