Jumat, 28 Februari 2020

Cara Hidup Dan Reproduksi Virus Serta Imbas Faktual Dan Negatif Virus Bagi Insan

CARA HIDUP DAN REPRODUKSI VIRUS SERTA PENGARUH POSITIF DAN NEGATIF VIRUS BAGI MANUSIA CARA HIDUP DAN REPRODUKSI VIRUS SERTA PENGARUH POSITIF DAN NEGATIF VIRUS BAGI MANUSIA


Bagaimana Cara Hidup dan Reproduksi Virus dan apa Pengaruh Positif dan Negatif Virus bagi Manusia ? Virus berkembang biak dengan cara replikasi (perbanyakan diri) di dalam sel inang. Energi dan materi untuk sintesis protein virus berasal dari sel inang. Asam nukleat virus menenteng berita genetik untuk menyandikan semua makromolekul pembentuk virus di dalam sel inang sehingga virus baru yang terbentuk memiliki sifat yang sama dengan sel induk. Ciri yang memberikan virus dapat dapat berreproduksi yaitu jika berinteraksi dengan sel inang, virion akan pecah, dan terbentuk partikel-partikel turunan virus. Keberhasilan virus dalam berreproduksi bergantung pada jenis virus dan keadaan ketahanan sel inang.

 

Reproduksi virus dapat terjadi melalui siklus litik dan siklus lisogenik.

1.   SIKLUS LITIK

Disebut siklus litik karena pada fase simpulan dari siklus ini terjadi kejadian lisisnya dinding sel bakteri balasan terbentuknya banyak virus baru di dalam sel basil. Siklus litik terjadi bila pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan daya bengkak virus sehingga tahapan reproduksinya mampu berlangsung cepat. Virus yang mampu berreproduksi dengan siklus litik disebut virus virulen. Pada siklus litik, sel inang akan pecah dan mati serta membentuk virion-virion baru. Tahapan/fase yang terjadi selama siklus litik ialah selaku berikut:

 

a.   Fase Adsorbsi

 

Virus akan menempel pada reseptor khusus pada sel inang denggan mengunakan serat ekornya.

 

b.   Fase Penetrasi.

Selubung ekor berkontraksi untuk menciptakan lubang yang menembus dinding dan membran sel. Selanjutnya, virus menginjeksikan bahan genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong (mati).

 

c.   Fase Sintesis/Eklifase

DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan oleh materi genetik virus untuk membuat asam nukleat (salinan genom) dan protein bagian virus.

 

d.   Fase Perakitan/Pematangan

Hasil sintesis berupa asam nukleat dan protein dirakit menjadi partikel-partikel virus yang lengkap sehingga terbentuk virion-virion baru.

 

e.   Fase Lisis

Fag menghasilkan lisozim, yaitu enzim perusak dinding sel inang. Rusaknya dinding sel inang menimbulkan terjadinya osmosis ke dalam sel inang, sehingga sel inang membesar dan alhasil pecah. Partikel virus baru yang keluar dari sel akan menyerang sel inang yang lain.

 



2.   SIKLUS LISOGENIK

Disebut siklus lisogenik karena terjadi proses penyatuan DNA virus dengan DNA kuman, penyatuan DNA tersebut disebut dengan istilah lisogeni. Siklus lisogenik terjadi kalau sel inang memiliki pertahanan yang lebih baik dibandingkan daya nanah virus sehingga sel inang tidak segera pecah, bahkan dapat berreproduksi secara wajar (membelah diri). Pada siklus lisogenik, terjadi replikasi genom virus, tetapi tidak menghancurkan sel inang. DNA fag berinteraksi ke dalam kromosom sel inang membentuk profag. Jika sel inang yang mengandung profag membelah diri untuk berreproduksi, profag akan diwariskan kepada kedua sel anaknya. Profag di dalam sel anak inang dapat menjadi aktif dan keluar dari kromosom sel inang untuk memasuki tahap-tahap dalam siklus litik. Virus yang dapat berreproduksi dengan siklus lisogenik dan siklus litik disebut virus temperat.

 

Tahapan/fase yang terjadi selama siklus lisogenik yakni sebagai berikut:

 

a.   Fase adsorpsi

Virus melekat pada kuman.

 

b.   Fase Penetrasi

Virus memasukkan DNA ke dalam sel basil.

 

c.   Fase Penyisipan

 

DNA virus akan menyatu dengan DNA kuman/sel inang. DNA virus yang menyatu tetapi tidak aktif ini disebut dengan perumpamaan profage.

 

d.   Fase Penggandaan

Ketika basil menggandakan diri, profage akan ikut tergandakan juga sehingga bakteri-kuman anak juga mengandung profage tersebut.

 

e.   Fase Pemisahan

Jika keadaan lingkungan mendukung, profage akan memisahkan diri dari DNA kuman untuk melaksanakan sintesis bagian virus baru.


f.     Virus akan memasuki siklus litik.

 

Apa dan Bagaimana Pengaruh Positif dan Negatif Virus bagi Manusia

1. Pengaruh Positif Virus bagi Manusia.  Berikut ini contoh dampak konkret virus bagi insan, antara lain.

a.   Dalam Teknologi Rekayasa Genetika

Peranan virus contohnya untuk terapi gen, adalah upaya perbaikan informasi genetik dengan memperbaiki susunan basa nitrogen pada untaian DNA di dalam gen. Salah satu keberhasilan teknik ini ialah memperbaiki kelainan genetik ADD (adenosine deaminase deficiency) yang menjadikan seseorang tidak mempunyai daya tahan tubuh alasannya tidak adanya enzim AD (adenosine deaminase). Dalam teknik terapi gen, Retrovirus digunakan selaku vektor untuk memasukkan gen pengkode enzim AD ke dalam sel limfosit T yang ajaib.

 

b.   Pembuatan Vaksin Protein

Selubung virus mampu dipakai sebagai protein khusus yang hendak memacu terbentuknya respons kekebalan tubuh lewat suatu penyakit. Contohnya yakni pembuatan vaksin cacar.

 

c.   Pengobatan secara biologis

Dengan cara melemahkan atau membunuh bakteri, jamur, atau protozoa yang bersifat patogen. Bakteriofag contohnya dapat dipakai untuk membunuh bakteri patogen.

 

d.   Pemberantasan serangga hama

Beberapa virus hidup benalu pada serangga. Virus tersebut dibiakkan dan digunakan untuk menyemprot serangga atau tanaman, misalnya Baculovirus. Sejak tahun 1950, Baculovirus digunakan sebagai bioinsektisida yang tidak mencemari lingkungan.

 

e.   Untuk membuat perangkat elektronik

Tim ilmuwan dari John Innes Center (sentra mikrobiologi di Inggris) sukses menginokulasi partikel virus, lalu mencampurnya dengan senyawa besi (Fe) untuk menciptakan kapasitor (alat penyimpanan energi listrik).


2.   Pengaruh  Negatif Virus bagi Manusia dan Hewan

a.   Menyebabkan Penyakit pada Manusia. Berikut ini teladan pengaruh negative virus bagi insan.

 

1) Virus Corona atau Covid-19

 Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang tata cara pernapasan. Penyakit alasannya nanah virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa mengakibatkan gangguan ringan pada metode pernapasan, nanah paru-paru yang berat, sampai akhir hayat.

 

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona ialah jenis gres dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini mampu menyerang siapa pun, seperti lansia (kalangan usia lanjut), orang cukup umur, bawah umur, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

 

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali didapatkan di kota Wuhan, China pada final Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke nyaris semua negara, termasuk Indonesia, cuma dalam waktu beberapa bulan.

 

Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka menghalangi penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

 

Coronavirus yaitu kumpulan virus yang bisa menginfeksi metode pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menjadikan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa mengakibatkan jerawat pernapasan berat, seperti bisul paru-paru (pneumonia).

 

Virus ini menular lewat percikan dahak (droplet) dari akses pernapasan, misalnya saat berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak pribadi dengan droplet.

 

Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam golongan ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kalangan yang serupa, yaitu coronavirus, COVID-19 mempunyai beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

 

Virus Corona yang menimbulkan COVID-19 bisa menyerang semua orang. Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, jumlah perkara terkonfirmasi positif sampai 11 Januari 2021 yaitu 828.026 orang dengan jumlah kematian 24.129 orang. Tingkat maut (case fatality rate) akhir COVID-19 yaitu sekitar 2,9%.

 

Jika dilihat dari persentase angka akhir hayat yang di bagi berdasarkan kelompok usia, maka golongan usia 46-59 tahun memiliki persentase angka akhir hayat yang lebih tinggi dibandingkan kalangan usia lainnya.

 

Sedangkan menurut jenis kelamin, 56,5% penderita yang meninggal akibat COVID-19 ialah pria dan 43,5% sisanya ialah perempuan.

 

Gejala permulaan jerawat virus Corona atau COVID-19 mampu menyerupai gejala flu, ialah demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, tanda-tanda dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat mampu mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut timbul saat badan bereaksi melawan virus Corona.

 

Secara lazim, ada 3 tanda-tanda umum yang bisa mengambarkan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu: Demam (suhu badan di atas 38 derajat Celsius);Batuk kering dan Sesak napas. Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada jerawat virus Corona meskipun lebih jarang, ialah: Diare, Sakit kepala, Konjungtivitis, Hilangnya kemampuan mengecap rasa. Hilangnya kemampuan untuk mencium bacin (anosmia) dan Ruam di kulit.

 

Gejala-tanda-tanda COVID-19 ini biasanya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus Corona mampu mengalami penurunan oksigen tanpa adanya tanda-tanda apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia.

 

Guna memutuskan apakah tanda-tanda-tanda-tanda tersebut ialah gejala dari virus Corona, diharapkan rapid test atau PCR. Untuk memperoleh daerah melakukan rapid test atau PCR di sekeliling rumah Anda.

 

Segera kerjakan isolasi mandiri kalau Anda mengalami gejala jerawat virus Corona (COVID-19) mirip yang telah disebutkan di atas, utamanya jika dalam 2 minggu terakhir Anda berada di kawasan yang mempunyai masalah COVID-19 atau kontak dengan penderita COVID-19. Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami tanda-tanda apa pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke tempat tinggal sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain. Bila muncul tanda-tanda, gres lakukan isolasi mampu berdiri diatas kaki sendiri dan tanyakan kepada dokter lewat telepon atau aplikasi mengenai tindakan apa yang perlu Anda kerjakan dan obat apa yang perlu Anda konsumsi.

 

Apa Penyebab Virus Corona (COVID-19) ? Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yakni kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar masalah, coronavirus hanya menimbulkan bisul pernapasan ringan hingga sedang, mirip flu. Akan namun, virus ini juga mampu menjadikan abses pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Ada prasangka bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, lalu dikenali bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

 

Seseorang mampu tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu: 1) Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar dikala penderita COVID-19 batuk atau bersin; 2) Memegang verbal atau hidung tanpa mencuci tangan apalagi dulu sehabis menjamah benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19; 3) Kontak jarak erat dengan penderita COVID-19. Virus Corona mampu menginfeksi siapa pun, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal kalau terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang mempunyai penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, contohnya pada penderita kanker.

 

Karena gampang menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh alasannya itu, para tenaga medis dan orang-orang yang mempunyai kontak dengan pasien COVID-19 perlu memakai alat pelindung diri (APD).

 

Untuk memilih apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan apakah pasien gres saja bepergian atau tinggal di daerah yang mempunyai perkara nanah virus Corona sebelum tanda-tanda muncul. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien ada kontak dengan orang yang menderita atau diduga menderita COVID-19.

 

Guna menentukan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan beberapa investigasi antara lain 1) Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang dibuat oleh badan untuk melawan virus Corona; 2) Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi virus Corona di dalam dahak; 3) CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru. Hasil rapid test COVID-19 faktual kemungkinan besar memperlihatkan bahwa Anda memang telah terinfeksi virus Corona, tetapi bisa juga bermakna Anda terinfeksi basil atau virus lainnya. Sebaliknya, hasil rapid test COVID-19 negatif belum tentu mengambarkan bahwa Anda mutlak terbebas dari virus Corona.

 

Bagaimana Pengobatan Virus Corona (COVID-19) ? Belum ada obat yang sungguh-sungguh efektif untuk menangani abses virus Corona atau COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala akan di sarankan untuk melakukan protokol isolasi berdikari di rumah sambil tetap melakukan langkah pencegahan penyebaran infeksi virus Corona.

 

Selain itu, dokter juga mampu memperlihatkan beberapa beberapa langkah untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus corona, yakni: 1) Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit rujukan; 2) Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang kondusif dan sesuai keadaan penderita; 3) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melaksanakan isolasi berdikari dan istirahat yang cukup; 4) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk mempertahankan kadar cairan badan; 5) Komplikasi Virus Corona (COVID-19); 6) Pada kasus yang parah, nanah virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi berikut ini: Pneumonia (bisul paru-paru), Infeksi sekunder pada organ lain, Gagal ginjal, Acute cardiac injury. Acute respiratory distress syndrome dan Kematian

 

Selain itu, pada beberapa perkara, seseorang juga mampu mengalami keadaan yang disebut post-acute COVID-19 syndrome, meski sudah dinyatakan sembuh dari bengkak virus Corona.

 

Pencegahan Virus Corona (COVID-19). Sampai ketika ini, telah ada vaksin untuk menangkal abses virus Corona atau COVID-19. Oleh karena itu ikut divaksin jika Kamu sudah masuk daftar orang-orang yang hendak divaksin covid. Selian harus divaksin itu, jangan lupa untuk melaksanakan cara pencegahan lainnya adalah dengan menghindari faktor-faktor yang mampu menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, adalah: 1) Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak sekurang-kurangnya1 meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada kebutuhan mendesak; 2) Gunakan masker ketika beraktivitas di daerah biasa atau hingar bingar, tergolong ketika pergi berbelanja bahan kuliner dan mengikuti ibadah; 3) Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol sekurang-kurangnya60%, utamanya sehabis beraktivitas di luar rumah atau di tempat lazim. 4) Jangan menyentuh mata, lisan, dan hidung sebelum mencuci tangan; 5) Tingkatkan daya tahan badan dengan teladan hidup sehat, mirip mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan menghalangi frustasi; 6) Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai aktual terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek; 7) Tutup ekspresi dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, lalu buang tisu ke kawasan sampah; 8) Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah.

 

Untuk orang yang disangka terkena COVID-19 (termasuk klasifikasi suspek dan probable) yang sebelumnya disebut sebagai ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa dikerjakan semoga tidak menularkan virus Corona ke orang lain, yaitu: 1) Lakukan isolasi berdikari dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk beberapa waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berlawanan dengan yang digunakan orang lain; 2) Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan. 3) Bila ingin ke tempat tinggal sakit ketika tanda-tanda bertambah berat, sebaiknya hubungi dahulu pihak rumah sakit untuk menjemput; 4) Larang orang lain untuk mendatangi atau menjenguk Anda sampai Anda betul-betul sembuh; 5) Sebisa mungkin jangan melaksanakan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit; 6) Hindari mengembangkan penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta peralatan tidur dengan orang lain; 7) Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di daerah umum atau sedang bareng orang lain; 8) Gunakan tisu untuk menutup ekspresi dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke kawasan sampah.

 

2) AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) merupakan penyakit hilangnya metode kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus) dari genus Lentivirus, family Retroviridae, subfamily Lentivirinae yang menyerang sel limfosit T CD4.

3)   Hepatitis merupakan penyakit gangguan fungsi hati dan terusan empedu yang mampu mengakibatkan kematian. Terdapat penyakit Hepatitis A (disebabkan oleh virus HAV dari genus Heparnavirus), Hepatitis B (disebabkan oleh virus HBV dari genus Orthohepadnavirus), Hepatitis C (disebabkan oleh virus HCV dari genus Hepacivirus), Hepatitis D (disebabkan oleh virus HDV dari genus Deltavirus), dan Hepatitis E (disebabkan oleh virus HEV dari genus Hervesvirus)

4)   Campak (morbili) merupakan penyakt yang disebabkan oleh abses Morbillivirus. Gejala penyakit ini yaitu demam, bersin, batuk, pilek, mata merah, dan timbul ruam bercak cokelat pada kulit. Pencegahan penyakit ini bisa dikerjakan dengan melakukan vaksin.

5)   Herpes ialah penyakit jerawat pada sel epitel. Setelah terjadi abses, virus tidak akan keluar dari tubuh dan tetap laten pada sel-sel saraf. Penyakit ini dapat menular melalui kontak eksklusif dengan cairan yang berasal dari jaringan epitel yang terinfeksi. Herpes disebut juga demam lepuh. Penyebabnya yakni virus herpes simplex (HSV-1 dan HSV 2).

6)   Influenza ialah penyakit pernafasan yang kerap kali mewabah di beberapa bagian dunia. Gejala influenza timbul mendadak dengan gejala tubuh menggigil, sakit kepala, batuk kering, demam, dan nyeri otot menyeluruh.Influenza disebabkan oleh golongan virus Orthomyxovirus yang berbentuk lingkaran dengan diameter 100 nm. Virus influenza menyerang sel-sel kanal pernafasan dan gampang menyebar dari orang ke orang dikala batuk, bersin, atau melalui kontak tangan yang terkontaminasi.

7)   Ebola ialah penyakit mematikan. Virus ebola dimengerti muncul pertama kali di Zaire, Afrika Tengah, pada tahun 1976 dan diperkirakan ditularkan ke insan melalui babi yang terinfeksi. Virus ini menyerang sel darah putih makrofag, jaringan fibroblas, lalu menyebar ke organ-organ tubuh sehingga menimbulkan pendarahan dan akhir hayat pada penderitanya.

8)   Demam Berdarah ditandai tanda-tanda badan menggigil dan sakit kepala. Rasa sakit secepatnya timbul utamanya pada punggung, sendi, otot, dan bola mata. Suhu tubuh kembali normal setelah 5-6 hari dan meningkat kembali sekitar 5-8 hari lalu. Bercak-bercak merah akan muncul dan berjalan selama 24-72 jam. Kadar trombosit dalam darah akan menurun dan kondisi paling parah ialah terjadinya pendarahan yang menyebabkan ajal. Demam berdarah ialah penyakit epidemi (wabah) di Filipina, India, dan Indonesia dengan angka kematian 9-10%. Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue (Flavivirus) lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti.

 

b.   Menyebabkan Penyakit pada Hewan

1)   Rabies merupakan bengkak akut pada susunan saraf sentra yang disebabkan oleh Rhabdovirus yang mampu menular ke manusia melalui gigitan atau air liur hewan penderita, misalnya anjing, serigala, kucing, dan sebagainya.

 

2)   Tetelo

Tetelo atau parrot fever ialah penyakit yang terjadi pada unggas dengan tanda-tanda diare, batuk-batuk, dan kehilangan keseimbangan sehingga tubuhnya berputar-putar dengan kepala tertekuk. Penyakit ini disebabkan oleh virus NCD (newcastle disease) dan bersifat gampang menular. Tetelo dapat menjadikan akhir hayat binatang ternak.

 

c.   Menyebabkan Penyakit pada Tumbuhan

1)   Tungro

Virus tungro yang berasal dari family Caulimoviridae mampu menyerang tanaman padi yang mengakibatkan sel-sel daun mati sehingga kemajuan terusik dan kerdil. Penyebaran virus ini melalui perantaraan wereng cokelat dan wereng hijau.

 

2)   Mosaik

Penyakit mosaik mampu terjadi pada daun tembakau, kacang tanah, papaya, cabai, tomat, dan kentang. Gejalanya ialah muncul bercak-bercak kuning pada daun. Penyebaran virus mosaik terjadi lewat mediator serangga.

 

Demikian bahan didik tentang Cara Hidup dan Reproduksi Virus serta Pengaruh Positif dan Negatif Virus bagi Manusia. supaya ada keuntungannya.

  



= Baca Juga =




Sumber https://forumgurunusantara.blogspot.com


EmoticonEmoticon