Pengertian Craton
Craton (kraton) yakni bab stabil lempeng benua yang sudah tidak mengalami deformasi tektonik dalam waktu yang lama (milyaran tahun : Bleeker, 2003, the Late Archean record). Karena kemampuannya bertahan dalam siklus pemisahan dan penggabungan benua, craton umumnya ditemukan dalam interior lempeng tektonik.Pada mulanya kata craton disebut selaku "cratogen" yang diusulkan pada tahun 1921 oleh L. Kober, seorang geologist dari Jerman. Cratogen mengacu pada platform benua stabil, dan orogen mengacu pada sabuk orogenik. Selanjutnya, Ia memperpendek perumpamaan cratogen menjadi Craton.
Secara karakteristik, craton terdiri atas kristal batuan dasar purba, yang terlindungi oleh batuan sedimen yang lebih muda. Kraton memiliki kerak yang tebal dan akar (roots) litosferik yang dalam, memanjang hingga ratusan kilometer ke dalam mantel Bumi. Saat ini telah diketahui sebanyak 35 segmen (provinsi) kerak bumi yang teridentifikasi sebagai craton, yang berumur Archean (> 2500 juta tahun, skala waktu dalam Gradstein et al., 2004).
Contoh dari suatu Craton yang sangat terkenal adalah craton Canada. Wilayah Canada berpusat di sebuah craton yang besar, dimana bagian yang tersingkap di permukaan merupakan sebuah singkapan kerak Archean paling luas di dunia. Salah satu bagian craton Canada yaitu Archean Slave Province, Mackay Lake, disusun oleh polymetamorphic gneiss berumur sekitar 3300 juta tahun.
Distribusi global Archean Craton. |
Massa litosfer terbesar pada sebuah craton terletak di bawah bidang diskontinuitas Mohorovicic yang sering disebut sebagai mantel litosfer. Stabilitas jangka panjang dan kekuatan suatu craton tergantung terhadap sifat mantel litosfernya. Karena begitu sungguh besar lengan berkuasa, sifat mantel litosfer ini akan memilih asal benua.
Untuk mengerti craton, perlu diperhatikan perihal perbedaan definisi antara ketebalan kerak benua, ketebalan litosfer, posisi diskontinuitas Mohorovicic, dan ketebalan astenosfer. Dalam artian, pengertian dasar tentang pembagian lapisan-lapisan bumi yang berupa kerak,mantel, dan inti bumi, dimana mesti dipisahkan dengan pembagian yang litosfer, astenosfer, mesosfer, dan inti bumi.
Canil, 2008 sudah menawarkan pencerahan perihal faktor-aspek petrologi, geologi, dan termal untuk memahami evolusi craton litosfer, yang mencakup mantle litosfer maupun kerak benua, menurut xenolith yang mengintrusi craton yang dibawa oleh sebuah pipa kimberlit.
Craton Canada
Pemahaman yang lebih mendalam kepada evolusi craton banyak diperoleh dari riset-riset survey eksplorasi intan sebab berafiliasi dengan pipa-pipa kimberlit yang membawanya ke permukaan. Sebagai pola survey geofisika pada proyek DeepProbe dan Kaapval yang dilaksanakan di atas craton Canada.Tujuan utama survey geosfisika tersebut untuk mendapatkan "geophysical imaging litosfer" yang berada di bawah craton. Gambaran craton dan mantel litosfer di bawahnya diperoleh dari geophysical imaging, sedangkan sifat komposisi serta ciri termalnya diperoleh berdasarkan hasil evaluasi xenolit-nya. Apabila kedua data tersebut dicompile, maka akan memperlihatkan citra lebih lengkap ihwal craton dan evolusinya.
Xenoliths yang terbentuk biasanya berupa batuan peridotit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mantel litosfer yaitu residu leburan dari batuan peridotit. Pada tekanan di bawah 3 giga pascal (Gpa) tata cara ini akan menciptakan olivin. Berdasarkan struktur termal yang sebelumnya sudah dipelajari oleh para andal, dimengerti bahwa struktur termal bab craton Canada di mantel "Slave Province" tidak mengalami pergeseran yang signifikan selama 500 juta tahun terakhir.
Struktur termal yang tetap ini berbanding terbalik dengan struktur petrologinya yang bermacam-macam baik secara vertikal maupun lateral dan dibarengi dengan tingkat depletion-nya yang berbeda-beda. Kesimpulan ini dihasilkan menurut bukti geokimia garnet yang diperoleh dilokasi observasi.
Untuk mengenali umur cratonic mantle roots, dipakai isotop Re-Os (Renium-Osmium) dan isotop 187Osmium-188Osmium pada peridotit yang dibawa oleh pipa kimberlit dari mantel litosfer. Hasil yang diperoleh cukup beraneka ragam dari 3500 - 500 juta tahun, sehingga dapat disimpulkan bahwa mantel litosfer sungguh berperan pada pembentukan craton pertama (3,5 Ga) juga cratonic mantle “rooting” nya kembali pada kurun selanjutnya (0,5 Ga).
Dari data Geophysical imaging menunjukkan bahwa di bawah craton Archean terdapat tumpukan mantel litosfer yang membentuk metode “perakaran/roots” bagi craton. Berdasarkan bukti-bukti geologi dan geokronologi, dikenali bahwa tahap tamat pembentukan dan amalgamasi mantle root ini terjadi sekitar 500-1000 juta tahun yang kemudian.
Craton Canada ialah craton yang paling banyak dipelajari oleh para mahir di dunia. Riset tentang craton Canada sering menjadi model bagi craton-craton yang lainnya di seluruh dunia, seperti craton-craton di Asia, Amerika, Australia, dan Afrika.
Referensi: Bleeker, 2003, The Late Archean Record : puzzle in ca. 35 pieces, Lithos v. 71, p.99-134. Awang Setyana, 2011, Plume Tektonik dan Keterdapatan Intan. Dante Canil, 2008, Canada’s craton : A bottoms-up view, ”GSA Today” vol.18, no.6, hal 4-10.
EmoticonEmoticon