Rabu, 04 November 2020

Kerikil Sabak : Pengertian, Ciri-Ciri, Kegunaan Dan Proses Terbentuknya

Apa itu Batu Sabak? - Batu sabak ialah salah satu pola batuan metamorf berbutir halus yang berasal dari perubahan serpih atau watu lumpur dengan metamorfisme regional tingkat rendah. Batuan ini biasa disebut "slate" dan sering digunakan atau dimanfaatkan selaku atap rumah serta interior lantai (ubin) alasannya daya tahan dan tampilannya yang mempesona.

 berbutir halus yang berasal dari perubahan serpih atau batu lumpur dengan metamorfisme re Batu Sabak : Pengertian, Ciri-ciri, Kegunaan dan Proses Terbentuknya
Gambar batu sabak serta pemanfaatannya selaku atap maupun lantai ubin.

Komposisi dan Ciri-Ciri Batu Sabak

Batu sabak terutama tersusun atas mineral-mineral lempung ataupun mika, tergantung pada tingkat metamorfismenya. Biasanya mineral lempung dalam watu serpih akan berkembang menjadi mineral mika akhir kenaikan suhu maupun tekanan.


Selain mineral-mineral lempung, batu slate (sabak) juga bisa mengandung mineral kuarsa yang berlimpah dengan sejumlah kecil feldspar, kalsit, pirit, hematit, dan mineral-mineral penyerta yang lain.

Kebanyakan watu sabak berwarna bubuk-abu muda sampai bubuk-bubuk tua. Ada juga beberapa berwarna hijau, merah, hitam, ungu, serta coklat. Warna batuan sabak sering ditentukan oleh jumlah dan jenis zat besi serta materi organik di dalam batuan tersebut.

Lihat juga perihal: Contoh Batuan Beku

Proses Terbentuknya Batu Sabak

Lingkungan tektonik yang menciptakan kerikil sabak biasanya merupakan bekas cekungan sedimen yang terlibat dalam aktivitas lempeng konvergen. Batu serpih maupun batu lumpur di dalam cekungan akan frustasi oleh gaya horizontal sehingga mengalami sedikit kenaikan panas (proses metamorfisme).


Kekuatan tekanan maupun panas inilah lalu mengganti mineral-mineral lempung pada serpih dan batu lumpur tersebut. Selanjutnya akhir tekanan terus menerus, tekstur foliasi akan meningkat membentuk sudut siku-siku sehingga menghasilkan foliasi vertikal, umumnya memangkas lapisan serpih ataupun batu lumpur.

Batu sabak tergolong jenis batuan metamorf alasannya adalah pembentukannya sungguh dipengaruhi oleh tekanan dan suhu. Selain akhir tekanan dan suhu, batuan yang dikategorikan selaku batuan metamorf juga ditentukan oleh teksturnya (foliasi dan non foliasi) yang mampu terbentuk selama kejadian metamorfisme.

Manfaat Batu Sabak

Sebagian besar batuan sabak yang ditambang di seluruh dunia dipakai untuk memproduksi atap. Dalam hal ini, batu sabak bermutu baik dapat dipotong tipis-tipis, memiliki kelembaban minimal, serta tahan terhadap cuaca masbodoh.

Lihat juga tentang: Manfaat Batu Gamping

Kerugian penggunaan atap dari watu sabak yakni biaya pemasangan atap dari bahan ini lebih mahal dibandingkan dengan materi atap lainnya. Biaya yang mahal ini menjadikannya terbatas hanya dipakai pada proyek-proyek konstruksi glamor karena nilai prestisenya tersebut.

Batu ini juga mampu dimanfaatkan selaku interior lantai, paving, maupun agregat dekoratif. Pada jaman dulu, batuan ini sering digunakan selaku papan tulis, meja biliar, watu asah, maupun bidang bagian atas meja.

Selain itu, batuan ini juga merupakan isolator listrik yang cantik, sehingga sering dipakai sebagai materi dasar pembuatan panel listrik dan kotak saklar.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)