Teori pembentukan tata surya ialah suatu hal yang sering menyebabkan perdebatan panjang yang tidak ada ujung pangkalnya. Banyak kaum agamawan yang menolak kedatangan teori-teori seperti ini. Diluar dari itu, selaku seorang saintis, alangkah baiknya bila kita tidak bersikap skeptis kepada teori yang pernah ditelurkan oleh beberapa hebat astronomi tersebut.
sebagai suatu media info sains, lewat artikel ini akan menunjukkan pemaparan singkat beberapa teori pembentukan tata surya kita adalah teori nebula, teori planetesimal, teori bintang kembar, teori pasang surut gas, dan teori big bang.
Teori Nebula
Teori pembentukan tata surya nebula juga sering disebut dengan teori kabut. Nebula berasal dari bahasa latin yang artinya kabut. Pada awalnya ada seorang ilmuwan bernama Emanuel Swedenborg yang pada tahun 1734 menyatakan teori ihwal nebula, akan namun teorinya masih ruang lingkup tertentu. Teori pembentukan tata surya ini secara tepat dikemukakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755 dan Pierre d Laplace pada tahun 1796 sehingga disebut dengan teori kabut kant laplace.Pada teori ini diterangkan bahwa di jagat raya terdapat gas yang berbentuk kabut atau nebula. Kabut ini berisikan kumpulan gas, yang sebagian besar berbentukgas hidrogen, ada es, plasma, maupun debu, di dalam kabut terjadi tarik menawan antar gas sehingga menjadi kumpulan kabut yang sungguh besar, kabut yang besar tersebut berputar-putar semakin cepat kemudian terjadi pemadatan pada sentra bundar sehingga terbentuklah matahari.
Matahari yang sudah terbentuk, memiliki bentuk mirip bola yang melebar pada segi ekuatornya. Matahari yang sudah terbentuk tersebut kemudian mengalami penyusutan ukuran dan berputar kian cepat. Perputaran matahari yang semakin cepat menjadikannya materi-bahan yang ada disekitar ekuator terlempar keluar.
Materi-materi lain yang ada membentuk massa yang lebih kecil dari matahari dan disebut dengan planet. Pada teori pembentukan tata surya ini planet terbentuk akibat adanya gaya gravitasi yang lalu memadat dan menjadi planet. Planet yang terbentuk ini akan mengelilingi matahari secara terorganisir dengan lintasan tertentu yang disebut dengan orbit. Bentuk dari matahari sendiri berbentukgas pijar yang dikelilingi oleh planet.
Teori Planetesimal
Teori pembentukan tata surya planetesimal ini dikemukakan oleh spesialis di bidang astronomi pada permulaan periode ke-20 asal amerika yang bernama Forest Ray Moulton dengan temannya yang berjulukan Thomas C. Chamberlain seorang ahli geologi dari universitas Chicago.Pada teori pembentukan tata surya yang dikemukakan oleh kedua orang sarjana ini mengemukakan teori bahwa matahari terbentuk oleh massa gas yang sungguh besar, lalu pada suatu ketika ada bintang lain yang melintas dan nyaris bertabrakan dengan matahari. Pada ketika posisi matahari dan bintang lain itu berdekatan terjadi tarik menarik antara matahari dan bintang tersebut alasannya kedua benda ini mempunyai gaya gravitasi yang besar.
Dampak dari adanya tarik mempesona tersebut berakibat pada tertariknya material-material gas yang ada pada tepian kedua bintang ini. Material-material yang terpental baik dari bintang maupun dari matahari tersebut kemudian menyusut dan menjadi gumpalan-gumpalan dan menjadi padat yang ada alhasil gumpalan-gumpalan tersebut menjadi planet.
Planet-planet yang telah terbentuk akan bergerak mengelilingi matahari alasannya gravitasi yang dimiliki oleh matahari, sehingga planet-planet tersebut memiliki lintasan tersendirri dalam mengelilingi matahari yang disebut dengan orbit. Diantara planet-planet yang mengitari matahari pada orbitnya tersebut salah satunya ialah planet yang kita tempati ialah planet bumi.
Proses yang terjadi pada teori pembentukan tata surya planetesimal ini terjadi sekitar 3,8 miliar tahun yang kemudian. Beberapa gumpalan-gumpalan yang terbentuk ada yang berukuran besar yang menjadi plalnet mirip planet bumi yang manusia tempati bisa pula berukuran kecil menjadi satelit seperti satelit bumi yang bernama bulan.
Istilah planetesimal sendiri berasal dari desain matematika yang memiliki arti fraksi kecil dari planet, bagi beberapa ilmuwan perumpamaan planetisimal mengacu pada benda-benda kecil dalam tata surya baik itu planet, satelit, asteroid, mapun komet.
Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori pembentukan tata surya Pasang Surut Gas (Tidal) ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffrey pada tahun 1918. Pada teori pembentukan tata surya yang satu ini menyatakan bahwa bintang besar mendekati matahari. Posisi antara matahari dan bintang besar yang berdekatan ini menjadikan pasang surut pada matahari yang berupa gas dikarenakan pesona yang ada antara bintang besar dan matahari maka akan mengakibatkan bab dari matahari kesengsem pada bintang karena gaya gravitasi bintang besar sungguh besar lengan berkuasa.Hal ini menimbulkan terlihatnya bagian dari matahari mirip pengecap menjulur ke arah bintang besar. Lidah matahari yang menjulur tersebut lama-kelamaan akan pecah menjadi planet-planet, dan bintang besar tersebut melanjutkan pergerakannya kembali sehingga lambat laun efek gravitasi dari bintang besar tersebut akan menjadi hilang.
Teori Bintang Kembar
Teori pembentukan tata surya bintang kembar dikemukakan oleh seorang ahli astronomi R.A Lyttleton yang berasal dari negara Inggris pada sekitar tahun 1930-an. Pada teori pembentukan tata surya ini dikemukakan bahwa terdapat sepasang matahari kembar, dimana dua bintang ini saling mengelilingi satu sama lainnya. Kemudian melintaslah bintang lain yang menabrak salah satu bintang kembar tersebut, dari hasil tabrakan yang telah terjadi menimbulkan salah satu dari bintang kembar tersebut menjadi pecah berkeping-keping.Pecahan yang dihasilkan oleh salah satu dari bintang kembar tersebut jadinya menjadi planet-planet yang mengelilingi matahari sebab gaya gravitasi yang dimiliki matahari sebagai bintang kembar yang tersisa sebab tidak bertabrakan dengan bintang lainya. Planet-planet yang terbentuk dikarenakan cuilan salah satu bintang kembar ini mendingin dan kemudian menjadi planet.
Teori Big Bang
Teori pembentukan tata surya lainnya yaitu teori big bang, teori ini berbeda dengan teori-teori lain perihal terbentuknya tata surya. Pada teori ini diterangkan bagaimana terbentuknya alam semesta ini, dan perkiraan bagaimana pula tamat dari alam semesta ini.Teori big bang pertama kali dikemukakan oleh kosmolog asal Belgia yang bernama Abbe Georges Lemaitre pada tahun 1920-an. Pada teori ini dikatakatan bahwa awal dari alam semesta adalah sebuah bola api kecil yang mempunyai ukuran sungguh kecil yang dianggap selaku titik nol volume.
Gumpalan kecil ini bertambah ukurannya menjadi berdiameter meraih 1,75 cm. Ukuran dari gumpalan kecil tersebut makin menjadi besar dengan sangat cepat dan sempurna pada waktu 0 detik (dimulainya waktu) insiden ledakan ini terjadi sekitar 15 miliyar tahun yang kemudian.
Pada teori pembentukan sistem tata surya yang satu ini diterangkan tentang awal alam semesta terjadi. Setelah terjadi ledakan yang berasal dari gumpalan tersebut kesannya berbentukanergi yang membentuk alam semesta. Atom hidrogen terbentuk pada dikala energi dari big bang keluar.
Atom hidrogen yang telah terbentuk meluas kian lama kian padat dengan suhu termperatur yang mencapai jutaan derajat celsius. Berawal dari atom hidrogen inilah asal muasal pembentuk bintang yang ada di galaksi hingga tata surya yang kita tinggali sekarang ini.
Kekuatan dari big bang ini masih terasa hingga ketika ini dan akan terus meluas hingga hingga meraih batas tertentu dan jika sudah mencapai batas tersebut maka akan kembali ke titik semula awal dari big bang dimulai.
Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon