Sabtu, 10 Oktober 2020

Struktur Bulan Mirip Dengan Bumi

Struktur Bulan - Tahukah kau bahwa ternyata Bulan memiliki struktur internal yang seperti dengan Struktur Bumi adalah terdiri atas kerak, mantel dan inti. NASA mengirimkan seismograf pertama di bulan sebagai bagian dari Misi Apollo (masa Apollo) pada tahun 1969. Seismograf ini menghimpun data dan memungkinkan para periset untuk menentukan bahwa struktur bulan berisikan kerak tipis sekitar 65 kilometer, sebuah mantel setebal 100 kilometer, dan suatu inti dengan radius sekitar 500 kilometer.

Pada ketika itu pengolahan data seismik belum cukup maju untuk mengetahui karakteristik intinya. Peneliti NASA baru-baru ini menerapkan teknik seismologi canggih yang diterapkan pada data kurun Apollo dan menemukan bahwa bulan mungkin memiliki inti yang sangat mirip dengan Bumi.

Formasi Bulan dan Medan Magnetik

Mengungkap rincian perihal inti bulan sungguh penting untuk membuatkan versi deretan bulan yang akurat. Data menyoroti evolusi dinamo bulan (lunar dynamo) - sebuah proses alami dimana bulan kita mungkin sudah menghasilkan dan menjaga medan magnetnya yang kuat.

Temuan tim ini memberikan bahwa bulan mempunyai inti dalam yang solid dan kaya besi dengan radius nyaris 150 mil dan inti terluar dengan radius kira-kira 205 mil. Dimana berlawanan dengan Bumi dimana lapisan pembatas di sekitar inti yang diperkirakan mempunyai radius nyaris 300 mil.

 Tahukah kamu bahwa ternyata Bulan memiliki struktur internal yang mirip dengan  Struktur Bulan Mirip Dengan Bumi

Data dari Seismometer Era Apollo

Para peneliti menggunakan data ekstensif yang dikumpulkan selama misi bulan pada era Apollo. Percobaan Seismik Pasif berisikan empat seismometer yang diposisikan antara tahun 1969 dan 1972, yang mencatat aktivitas seismik bulan sampai tamat 1977.

"Kami menerapkan metodologi yang benar dan teruji dari seismologi terestrial ke data ini untuk melakukan pendeteksian pribadi inti bulan," kata Renee Weber seorang peneliti utama serta ilmuwan antariksa di Pusat Penerbangan Luar Angkasa NASA di Huntsville, Ala.

Tim juga menganalisis seismogram lunar Apollo menggunakan pemrosesan "array", teknik yang mengidentifikasi dan membedakan sumber sinyal bulan dan aktivitas seismik lainnya. Para peneliti mengidentifikasi bagaimana dan dimana gelombang seismik dilewati atau tercermin oleh unsur interior bulan, membuktikan komposisi dan kondisi lapisan pada kedalaman yang bermacam-macam.

Perbandingan dengan Era Apollo

Meskipun misi pencitraan satelit yang canggih ke bulan membuat donasi yang signifikan kepada studi perihal sejarah dan topografinya, interior satelit alami Bumi tetap menjadi subyek spekulasi dan praduga semenjak kurun Apollo dijalankan. Periset sebelumnya sudah menduga adanya inti menurut asumsi tidak eksklusif dari sifat interior bulan, tetapi banyak yang tidak baiklah tentang radius, kondisi dan komposisinya.

Keterbatasan utama studi seismik lunar periode lalu disebabkan oleh sinyal yang tumpang tindih, yang memantul berulang kali dari struktur di kerak bulan. Untuk menangani dilema ini, Weber dan timnya menggunakan pendekatan yang disebut seismogram susun (seismogram stacking), atau partisi sinyal digital. Penumpukan rasio "signal-to-noise" memungkinkan para peneliti untuk lebih terang melacak perilaku setiap sinyal dikala melewati struktur interior bulan.

"Kami berharap dapat terus bekerja dengan data seismik Apollo untuk lebih menyempurnakan asumsi sifat inti dan mengkarakterisasi sinyal bulan sejelas mungkin, untuk membantu interpretasi data kala depan," kata Weber.

Data Baru dari Misi GRAIL

Misi NASA di periode depan akan menolong mengumpulkan lebih banyak data terang. "Recovery Gravity" dan Laboratorium Interior, atau GRAIL, ialah misi NASA yang akan diluncurkan tahun ini. Misi tersebut terdiri dari pesawat ruang angkasa kembar yang mau memasuki orbit di sekeliling bulan selama beberapa bulan untuk mengukur medan gravitasi dengan rincian dimana belum pernah terjadi sebelumnya.

Misi ini juga akan menjawab pertanyaan usang wacana bulan Bumi dan memberi para ilmuwan pengertian yang lebih baik wacana satelit dari kerak ke inti, mengungkapkan struktur bawah permukaan dan secara tidak langsung mengungkapkan sejarah termalnya (panas).

Press release by NASA
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon