Senin, 05 Oktober 2020

Negara Dengan Tempat Penghasil Gas Alam Paling Besar Di Dunia

Gas alam merupakan salah satu sumber daya yang mampu menimbulkan sebuah negara kaya raya. Bagaimana tidak, gas alam dengan segala kelebihannya bisa menunjang aneka macam sektor industri sejak puluhan tahun yang lalu. Di dunia, banyak kawasan penghasil gas alam yang memiliki kandungan tambang amat tinggi. Tiga Negara dengan kandungan gas alam tertinggi di dunia yaitu Amerika Serikat, Rusia, dan Iran, sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-11 dengan daerah penghasil terutama di Sumatera Selatan, Banten, Aceh, dan Papua.

Negara Penghasil Gas Alam Terbesar: Amerika Serikat, Rusia dan Iran

Urutan pertama negara penghasil gas alam terbesar di dunia ditempati oleh Amerika Serikat jumlah buatan sebesar 750 milyar bcm. Negara tersebut telah menjadi penghasil gas alam terbesar sejak tahun 2009, walaupun pada tahun 2015 lalu mereka mengalami penurunan bikinan.

Gas alam di Amerika Serikat yakni sumber energi terbesar, mewakili 33% dari total energi yang dihasilkan disana. Di Amerika Serikat, gas alam telah menjadi sumber pembangkit listrik terbesar sejak Juli 2015. Daerah penghasil gas alam utama di Amerika Serikat yakni tempat Texas, dibarengi oleh Pennsylvania, dan Louisiana.

Selanjutnya Rusia selaku negara penghasil gas alam paling besar ke-2 di dunia, mengantongi bikinan gas alam dengan jumlah 628 milyar bcm. Hal ini mampu jadi alasannya banyak terjadi pembusukan bakteri anaerob yang terjadi berjuta tahun kemudian di Rusia. Rusia yang secara geologis memiliki struktur tanah yang tinggi dengan keadaan acuh taacuh memungkinkan terjadinya bikinan metana (CH4) dalam jumlah banyak di kala lalu. Daerah penghasil gas alam berkomposisi rawa yang dingin juga memungkinkan terbentuknya gas alam atau yang sering disebut dengan gas rawa karena asalnya ini.

Baca juga: CBM Sebagai Sumber Energi Dari Gas Metana

Negara penghasil gas alam terbanyak di dunia ke-3 ialah Iran dengan produksi meraih 190 milyar bcm. Meskipun tidak berukuran sungguh besar, namun penghasilan dari gas alam ini menyebabkan Iran selaku salah satu negara yang mampu berdiri diatas kaki sendiri secara finansial. Negara di dataran Timur Tengah ini mungkin menjadi salah satu penghasil tambang gas alam di dunia alasannya memiliki banyak bahan untuk terbentuknya metana, yakni makhluk hidup serangga seperti rayap. Iran yaitu negara yang mempunyai hawa cukup panas. Tidak hanya metana dari rayap, namun juga banyak terbentuk gas alam dari hewan khususnya mamalia.

Keberadaan faktor-aspek inilah yang selanjutnya menyebabkan daerah-kawasan di Iran menjadi daerah penghasil gas alam dengan molekul hidrokarbon berantai ikatan yang paling ringan dan pendek tersebut. Meskipun memiliki ladang gas alam sungguh tinggi, tetapi untuk pengolahannya Iran masih melakukan pekerjaan sama dengan beberapa negara supaya kandungan berbahaya dari metana tidak hingga mempengaruhi penduduk di sana.

Gas alam merupakan salah satu sumber daya yang bisa menjadikan suatu negara kaya raya Negara Dengan Daerah Penghasil Gas Alam Terbesar di Dunia
Sumber data: Yearbook Enerdata.

Negara Penghasil Gas Alam Asal Timur Tengah

3 negara penghasil gas alam asal Timur Tengah adalah Qatar, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab. Ketiga kawasan ini sangat terkenal menjadi bangsa para borjuis yang hidup serba glamor. Hal ini bisa saja terjadi karena Qatar, Saudi Arabia (lihat Peta Saudi Arabia) dan Uni Emirat Arab sudah menjalin kerjasama dengan berbagai negara untuk melaksanakan pertukaran sumber daya alamnya dengan teknologi. Negara adidaya mirip Amerika Serikatlah yang menjadi penunjang utama jaringan bisnis mereka.

Teknologi penyimpanan terbaru dan canggih telah diterapkan oleh ketiga tempat penghasil gas alam ini. Teknologi tersebut diberi nama "Natural Gas Underground Storage". Seperti namanya, kecanggihan teknologi yang membutuhkan alat-alat mutakhir tersebut terletak pada penyimpanannya yang berada di bawah tanah. Dalam penerapan teknologi ini, terdapat beberapa titik di bawah tanah yang berupa kubah dengan nama "salt dome".

Seperti namanya, "salt dome" memiliki bentuk kubah. Kubah-kubah yang jumlahnya banyak di beberapa titik tersebut berikutnya menjadi waduk atau tandon dari tempat penghasil gas alam. Selain negara-negara tersebut, banyak juga negara dengan iklim yang tidak tropis menggunakan teknologi ini. Hal tersebut dipengaruhi oleh keuntungan yang didapat bila animo cuek berganti menjadi panas dan seterusnya. Jika trend dingin tiba, maka usul gas akan berkembangdan simpanan selama musim panas yang hangat dan tidak membutuhkan banyak gas mampu digunakan.

Adanya low demand dan high demand membuat perusahaan operator yang bertanggung jawab dalam pengelolaan gas alam mesti extra berhati-hati. Kewaspadaan ini selalu diulang-ulang oleh petinggi 3 tempat penghasil gas alam tersebut. Lonjakan dan penurunan secara signifikan bisa terasa. Tidak cuma itu, pasokannya pun harus senantiasa distabilkan sehingga tata cara operasional dari pengelolaan gas alam lebih maksimal.

Pemanfaatan pipa besar yang bekaitan dengan jumlah gas alam yang dimiliki masing-masing negara. Sistem transportasi gas alam berisikan angkutanlewat pipa salur, LNG (Liquefied Natural Gas), serta CNG (Compressed Natural Gas) yang mampu melaksanakan pengangkutan dari jarak tidak erat.  Gas alam yang terdiri dari 80 – 95% senyawa Metana (CH4), 5 – 15% senyawa Etana (C2H6), dan kurang dari 5% Propana (C3H8) dan Butana (C4H10) tersebut mesti dialirkan dalam pipa yang benar – benar aman dari resiko kebocoran.

Daerah Penghasil Gas Alam di Indonesia

Di Indonesia, kawasan penghasil gas alam yang populer adalah Sumatera Selatan. Di kawasan inilah berdiri PT. Stanvac Indonesia yang ialah ladang gas alam tahun 1960 an. Dari ladang gas alam, melewati pipa besar gas alam diolah di pabrik pupuk Pusri IA milik PT. Pupuk Sriwidjaja di Palembang. Kemudian, setelah itu kurang lebih di tahun 1974 dibangun juga pabrik pupuk Pusri II, Pusri III sampai Pusri IV yang berlokasi di kawasan sama yaitu Kota Palembang.

Pada kisaran tahun-tahun inilah lalu Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan kepada pengelolaan gas alam. Kaprikornus, selama beberapa tahun Prabumulih menjadi tempat penghasil gas alam andalan Indonesia. Gas alam tersebut salah satunya juga dimanfaatkan untuk menciptakan energi listrik dimana setiap pembakaran 1 m3 gas alam akan diperoleh energi senilai 38 MJ atau 10.6 kWh.

Baca juga: Daftar Perusahaan Migas di Sumatera

Pertamina terus berbagi pengelolaan gas alam Indonesia supaya mampu dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh rakyat. Pada tahun 1993, Pusri IA tidak dioperasikan lagi alasannya dinilai terlalu renta. Usia yang terlalu bau tanah mengakibatkan kinerjanya menjadi kurang efektif dan efisien. Sebagai pengganti operasional Pusri IA yang ditutup, fungsi Pusri IB lalu dioptimalkan.

Yang menjadi pencapaian bagi bangsa Indonesia adalah Pusri IB menjadi pabrik pupuk dengan tingkat teknologi yang amat tinggi di tempat Asia. Mulai tahun 1974 pula, Pertamina mengoptimalkan penggalian daerah penghasil gas alam yang lain yaitu area pertambangan lepas pantai Cilegon, Banten serta sekitar Jawa Barat. Karena areanya cukup luas, maka pembangunan pipa gas dibuat memanjang mulai Cirebon hingga tempat Cilegon, Banten.

Pengelolaan sumber daya yang diambil dari lepas pantai atau diistilahkan selaku off shore di kawasan-kawasan penghasil gas alam sudah membuat terbukanya banyak lapangan pekerjaan di berbagai ranah kecakapan skill. Gas alam menjadi bahan baku pengerjaan keramik, semen, baja, pupuk, dan sumber tenaga utama PLTG serta PLTU. Titik-titik ladang gas alam yang paling signifikan yakni Aceh tepatnya di Kota Lhokseumawe. PT Arun NGL Company melaksanakan pengelolaan gas alam sejak tahun 1979 untuk melakukan kegiatan ekspor ke Korea Selatan dan Jepang.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)