Rabu, 16 September 2020

Penyebab Banjir Bandang Dan Antisipasinya

Banjir bandang yakni salah satu petaka yang cukup sering terjadi di Indonesia. Beberapa kawasan tercatat pernah mengalami bencana alam ini dengan kerugian materil bahkan kerugian jiwa yang tak sedikit. Banjir bandang atau sering disebut juga dengan air bah adalah banjir dengan skala besar yang terjadi secara datang-datang. Banjir ini menggenangi, meluap, dan mengalir deras sehingga bisa menciptakan kerusakan yang besar seperti menghanyutkan benda-benda berat, menghancurkan bangunan, dan lain-lain. Penyebab banjir bandang selain alasannya faktor alam adalah sebab faktor kelalaian insan dalam mengorganisir lingkungan.

Sebelum membicarakan ihwal penyebab dan antisipasinya, apalagi dulu dibahas perihal karakteristik banjir bandang, alasannya banjir jenis ini mempunyai perbedaan dengan banjir biasa. Banjir bandang tiba dengan tiba-datang dan mempunyai volume yang besar, tidak mirip banjir pada umumnya yang datang perlahan. Banjir bandang juga terjadi dalam waktu yang relatif pendek. Tidak mirip banjir biasa yang bertahan lama, banjir ini umumnya tiba dengan kecepatan tinggi dan melalui suatu tempat dengan segera. Walaupun begitu, masih dimungkinkan adanya genangan dari banjir bandang. Jenis banjir ini juga biasanya menenteng material seperti kayu, lumpur, bebatuan, sampai pasir dalam pedoman airnya.

1. Hujan dengan intensitas tinggi
Penyebab utama banjir bandang dan yang paling lazim ialah karena hujan. Tidak semua hujan menyebabkan banjir bandang, tetapi hujan yang bersifat terus menerus atau dalam waktu yang lama akan menyebabkan banjir bandang. Hal tersebut terjadi karena dengan tingginya intensitas hujan, maka debit air yang mengalir di suatu tempat akan makin tinggi. Idealnya air hujan akan terserap tanah ataupun mengalir ke sungai, namun kalau debit air melampaui batas yang dapat diserap tanah atau mengalir di sungai, maka otomatis air akan meluap keluar badan sungai. Luapan air inilah yang kemudian akan menggenangi sebuah kawasan. Apabila kemiringan daratan tinggi, maka laju anutan air akan semakin cepat dan kerusakan pun akan makin berat.

2. Bendungan alam yang rusak
Faktor alam yang menjadi penyebab banjir bandang berikutnya yakni rusaknya bendungan alam. Contoh kasusnya adalah pada banjir di Kabupaten Magelang bulan Mei 2017 silam. Banjir ini terjadi balasan hujan yang terjadi terus menerus sehingga menciptakan bendungan alami yang yang dibuat dari longsoran bukit Sokorini jebol. Pasalnya, selama ini bendungan tersebut yang menahan ajaran air di ujung Desa Citrosono. Setelah jebol, saat itu juga air bah membanjiri dua desa dan menghancurkan 52 rumah serta 8 orang dinyatakan hilang.

 Beberapa daerah tercatat pernah mengalami musibah ini dengan kerugian materil bahkan keru Penyebab Banjir Bandang dan Antisipasinya

3. Membuang sampah asal pilih
Membuang sampah sembarangan yakni penyebab banjir bandang yang disebabkan oleh kelalaian manusia. Penjelasan dari hal ini ialah dikala penduduk mencampakkan sampah ke sungai, maka sungai akan mengalami pendangkalan sebab timbunan sampah di dasar sungai. Ketika sungai menjadi dangkal maka daya tampung air juga akan menjadi menyusut, sehingga ketika terjadi hujan, air justru akan meluap. Hal ini dapat diantisipasi dengan membudayakan untuk tidak buang sampah di sungai. Apabila sudah terlanjur terjadi endapan sampah di dasar sungai, maka pengerukan dasar sungai ialah langkah terbaik yang mampu dilakukan.

4. Bangunan liar
Sungai yang baik yaitu yang di sekitarnya terdapat area serapan air. Serapan air ini lazimnya ditumbuhi dengan flora ataupun struktur tanah khusus yang dapat menyerap air dengan baik. Tetapi, khususnya di kota-kota besar, pinggiran sungai justru dibuat bangunan liar yang terperinci-terperinci menyalahi peraturan kota yang memperuntukkan lahan tersebut sebagai tempat serapan air.

Hal tersebut yang lalu menjadi penyebab banjir bandang, alasannya adalah hilangnya fungsi lahan sebagai kawasan serapan air. Antisipasinya yakni dengan menata area tersebut agar sulit dibangun bangunan liar, tetapi bila telah terlanjur banyak bangunan liar maka penggusuran dan relokasi menjadi opsi yang dapat dieksekusi.

5. Hilangnya pepohonan
Pepohonan merupakan salah satu unsur penting untuk menjaga serapan air yang baik pada lahan. Apabila pepohonan hilang, maka kemampuan tanah untuk menyerap air akan jauh berkurang. Ironisnya, di Indonesia dikala ini marak terjadi penggundulan hutan ataupun penebangan liar yang menciptakan jumlah pohon menyusut tak terkendali. Masyarakat yang terkena imbasnya ialah mereka yang tinggal di sekitar ajaran air, kalau terjadi hujan besar dan tidak adanya pohon untuk menyerap air, otomatis banjir bandang akan terjadi. Penyebab banjir bandang ini dapat diantisipasi dengan cara mempertegas penindakan terhadap penebangan liar.

Beberapa tanda sebelum terjadinya banjir bandang adalah berubahnya warna air menjadi keruh, banyaknya ranting dan sampah yang mengalir di sungai, serta awan gelap di daerah hulu tanda hujan besar. Faktor alam memang tidak mampu dikesampingkan, tetapi aspek kelalaian insan tentunya dapat kita minimalisir. Gabungan antara pemerintah yang tegas, dengan penduduk yang proaktif perlu diwujudkan untuk menghemat penyebab banjir bandang yang terjadi balasan kesalahan insan dalam mengelola lingkungan.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)