Sabtu, 26 September 2020

Lapisan Termosfer : Letak, Fungsi Dan Karakteristiknya

Untuk melindungi kehidupan yang ada, Bumi dilindungi oleh selubung atmosfer. Atmosfer terbagi menjadi beberapa lapisan yang berlawanan. Lapisan termosfer merupakan lapisan keempat pada atmosfer. Di bawah termosfer terdapat mesosfer, stratosfer, dan troposfer pada bagian paling bawah. Seperti halnya lapisan atmsofer lainnya, termosfer mempunyai peranan penting untuk melindungi kehidupan di Bumi. Termosfer sering juga disebut dengan lapisan ionosfer. Meskipun demikian, ada pula yang menyebutkan bahwa termosfer dan ionosfer merupakan dua lapisan atmosfer yang terpisah. Lapisan ionosfer mempunyai julukan demikian dikarenakan keberadaan atom yang mengalami proses ionisasi pada lapisan ini. Pada peluang kali ini, kita akan memahami lebih lanjut perihal letak termosfer beserta aktivitas apa saja yang terjadi pada lapisan keempat pada selubung Bumi ini.

Pada penjelasan sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa lapisan termosfer berada pada lapisan keempat dari bawah. Hal ini menyebabkan termosfer berada di antara mesosfer dengan eksosfer. Memahami apa yang berada di atas dan di bawah lapisan ini saja tidak cukup untuk menentukan letaknya secara sempurna. Untuk lebih tepatnya lagi, termosfer berada pada ketinggian antara 85 hingga 650 km dari permukaan Bumi. Dengan demikian, lapisan ini mempunyai ketebalan lebih dari 550 km. Dengan ketebalan hingga angka tersebut, pastinya banyak peristiwa yang bisa saja terjadi pada termosfer.

Sebagian dari Anda mungkin penasaran mengapa lapisan ini disebut lapisan termosfer. Termos memiliki arti panas. Lapisan termosfer menerima nama demikian alasannya adalah lapisan ini memiliki suhu yang cukup tinggi. Suhu pada termosfer dapat mencapai angka 1.232 derajat Celsius. Suhu tinggi pada lapisan ini dikarenakan posisinya yang berada pada bab terluar atmosfer bumi. Karena tidak terlindungi oleh lapisan yang lain, maka termosfer terpapar langsung oleh radiasi matahari. Hal inilah yang menimbulkan lapisan ini memiliki suhu yang sangat tinggi. Pada bagian yang tidak terkena paparan radiasi matahari, suhu termosfer bisa turun drastis sampai 40 derajat Celsius saja. Secara biasa , termosfer mempunyai dua fungsi penting. Berikut ini ialah fungsi dari termosfer.

1. Memantulkan gelombang radio
Sebelumnya, kita sudah mengerti bahwa termosfer Bumi sering disebut lapisan ionosfer alasannya pada lapisan atmosfer ini terjadi insiden ionisasi. Ketika proses ionisasi terjadi, maka elektron akan berpindah dari satu atom menuju atom lainnya. Perpindahan ini menghalangi gelombang radio keluar dari Bumi. Gelombang radio yang dapat keluar dari lapisan ini hanyalah gelombang dengan panjang tertentu. Peristiwa ini sudah usang dimanfaatkan selaku fasilitas komunikasi. Gelombang radio yang dipancarkan dari sebuah tempat ke termosfer akan mampu dipantulkan menuju tempat lain. Pengaturan panjang gelombang radio ini mampu diadaptasi untuk mengenali jangkauan dari gelombang tersebut. Gelombang radio yang panjang mampu dipancarkan hingga jarak yang jauh. Sebaliknya, gelombang radio yang pendek hanya bisa menjangkau jarak yang lebih bersahabat saja.

2. Melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet
Cahaya dan panas yang dikeluarkan oleh Matahari berasal dari fusi atom. Ketika proses fusi ini terjadi, matahari memancarkan radiasi ultraviolet. Terkadang, terjadi ledakan besar di permukaan matahari yang disebut sebagai ombak Matahari. Pancaran radiasi ultraviolet karena ombak matahari sangat mematikan. Radiasi ultraviolet ini sungguh mematikan bagi kehidupan. Untungnya, proses inoisasi pada lapisan termosfer membantu untuk menghalangi radiasi ultraviolet ini. Radiasi ultraviolet yang hingga ke Bumi tidak begitu berbahaya bagi kehidupan.

 Atmosfer terbagi menjadi beberapa lapisan yang berbeda Lapisan Termosfer : Letak, Fungsi dan Karakteristiknya

Peristiwa alam yang terjadi pada lapisan termosfer dipengaruhi oleh ketinggian dari lapisan ini. Karena ketinggian yang telah disebutkan sebelumnya, maka gaya gravitasi pada termosfer tidak begitu mengikat. Oleh alasannya adalah itu, atom serta molekul dapat bergerak dengan lebih leluasa. Pada bab kutub utara dan selatan Bumi, atom tersebut berinteraksi dengan garis magnetis Bumi. Hasil dari interaksi ini menimbulkan terjadinya pergantian pada jumlah elektron pada termosfer. Perubahan ini menimbulkan hadirnya serangkaian warna indah. Fenomena alam ini disebut dengan aurora. Aurora hanya terjadi pada termosfer di kutub utara dan kutub selatan Bumi. Hal ini dikarenakan pada bagian tersebut arus magnetis Bumi sungguh berpengaruh. Aurora pada kutub utara disebut dengan Aurora Borealis sedangkan pada bab kutub selatan disebut dengan Aurora Australis.

Selain terjadinya aurora, tidak terjadi banyak hal pada lapisan termosfer. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aurora terjadi karena interaksi antara atom dengan lapisan magnetis Bumi. Atom mengalami proses ionisasi pada lapisan ini. Ketika atom terionisasi, maka elektron pada atom tersebut menjadi tidak stabil. Hal ini menjadikan elektron pada atom yang satu berpindah pada atom lainnya. Tidak mengherankan apabila peristiwa tersebut menyebabkan perubahan jumlah elektron pada atom tertentu. Perpindahan elektron inilah yang menimbulkan munculnya cahaya aurora. Dengan demikian, proses ionisasi juga ialah aktivitas alam yang terjadi pada termosfer. Beberapa jago yang memisahkan antara termosfer dengan ionosfer sering menyebutkan bahwa insiden ionisasi hanya terjadi pada lapisan ionosfer saja.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon