Senin, 04 Mei 2020

Presiden Joko Widodo: “Posisi Guru Tak Mampu Digantikan Oleh Mesin Secanggih Apapun”


Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para guru bisa menghadapi dan mempergunakan pertumbuhan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berganti sangat cepat. Jokowi menyampaikan para guru mesti mampu menjadi biro transformasi penguatan sumber daya manusia (SDM).

"Guru harus menjadi agen trasformasi penguatan SDM kita, menjadi distributor transformasi dalam membangun bakat-talenta anak bangsa," kata Jokowi dalam sambutan membuka Kongres XXII PGRI, di Britama Arena, Jakarta, Jumat (5/7) malam.

Jokowi menyatakan transformasi pendidikan dan proses belajar harus terus dijalankan. Menurutnya, proses belajar harus mengasyikkan baik guru maupun siswa dan dilakukan secara efisien dan mudah.

Mantan wali kota Solo itu menyebut ruang kelas bukan satu-satunya daerah belajar. Ia menyampaikan bahwa dunia virtual dikala ini adalah kampus yang mampu menjadi kawasan belajar.

"Google adalah perpustakaan kita. Bisa menjadi perpustakaan kita. Wikipedia adalah ensklopedi kita, bisa cari apa saja. Kindle Buku elektronika adalah buku pelajaran kita dan masih banyak media digital lainnya," ungkapnya.

"Kita kan sering terkaget terkejut , anak-anak muda, anak kita bisa belajar secara mampu berdiri diatas kaki sendiri. Mereka bisa tau jauh lebih banyak hal lewat pertolongan teknologi," kata Jokowi menambahkan.

Lebih lanjut, Jokowi berkata tugas guru harus lebih dari sekadar mengajar namun juga bisa mengurus dan mengarahkan berguru siswa. Ia menyatakan para siswa yang tak diarahkan bisa berbahaya sebab mereka mampu belajar dari mana saja memakai teknologi.

"Guru dituntut lebih fleksibel dan guru dituntut lebih inovatif. Hati-hati kita harus menyaksikan pergantian teknologi, perubahan zaman," katanya.

Meskipun demikian, mantan gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bahwa guru tetaplah guru dan tetap tak bisa digantikan oleh mesin secanggih apapun. Menurutnya, guru yang menyebabkan tenggang rasa sosial, membangun khayalan, kreativitas, serta mengokohkan semangat persatuan.

"Tidak mampu digantikan. Saya percaya. Guru adalah profesi mulia yang membentuk karakter anak bangsa dengan kebijaksanaan pekerti yang luhur, dengan nilai-nilai kebaikan," tuturnya.

Jokowi kemudian membuka gelaran Kongres XXII PGRI. Ia ditemani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi menghantam lonceng sebagai mengambarkan dibukanya gelaran kongres.



= Baca Juga =




Sumber https://forumgurunusantara.blogspot.com


EmoticonEmoticon