Senin, 04 Mei 2020

Apa Itu Garis Bujur ? Ini Pemahaman Dan Fungsinya

Pengertian garis bujur dan fungsinya - Bumi selalu menjadi obyek yang menawan untuk diteliti baik permukaan atau inti. Di ilmu geografi kita mengenal perumpamaan garis lintang dan bujur. Keduanya merupakan garis imajiner yang digambarkan di permukaan bumi (lihat juga mengenai garis khatulistiwa). Masing-masing mempunyai fungsinya. Dalam pembahasan ini akan diterangkan mengenai garis bujur lengkap mulai dari pemahaman hingga fungsinya.

Garis bujur merupakan garis imajiner yang digambarkan mulai dari kutub utara menuju kutub selatan. Adanya garis ini membagi permukaan bumi menjadi 2 bagian besar, adalah cuilan bumi barat dan bumi timur. Titik yang sempurna berada di tengah garis yaitu Kota Greenwich. Sehingga pembagian kawasan yang berada di barat Kota Greenwich ialah bujur barat dan kawasan yang berada di timur Kota Greenwich merupakan bujur timur. Patokan ini ditetapkan sejak 1884 di Konferensi Meridian Internasional.


Garis bujur merupakan salah satu penentu letak astronomis sebuah kawasan yang ada di bumi. Tidak cuma itu, masih terdapat fungsi lain yang pantas untuk kita ketahui. Berikut merupakan klarifikasi apa saja fungsi garis yang membujur di permukaan bumi.

1. Menentukan Suatu Lokasi
Penentuan titik lokasi tidak hanya menggunakan bujur, tetapi juga lintang. Dalam metode koordinat, lintang ialah sumbu x dan bujur ialah sumbu y. Sebuah lokasi memiliki kombinasi garis lintang dan bujur yang berlawanan sehingga letak astronomis menjadi hal yang absolut. Anda mampu menentukan lokasi sebuah daerah, daerah, atau suatu obyek geografi yang ada di bumi menggunakan kombinasi garis lintang dan bujur.

Untuk memudahkan pembacaan, dipakai simbol sederhana untuk memilih suatu lokasi. Garis lintang disimbolkan dengan lintang utara (LU) dan lintang selatan (LS), sedangkan bujur disimbolkan dengan bujur barat (BB) dan bujur timur (BT).

2. Memperagakan Rotasi Bumi
Bumi berotasi sampai 360° dan terbagi menjadi 24 jam. Dari angka tersebut dapat diputuskan pergerakan bumi hingga 15° memerlukan waktu selama 1 jam. Pemeragaan rotasi bumi juga menjadi alat peraga siang dan malam. Lihat lebih lengkap tentang Rotasi dan Revolusi Bumi.

Dengan garis bujur kita mampu tahu daerah mana saja yang sedang mengalami siang dan malam. Berdasarkan observasi, garis bujur 180° terletak di Samudera Pasifik dan ditetapkan selaku garis penanggalan internasional.

3. Pembagian Waktu
Pemeragaan rotasi bumi juga memiliki dampak pada fungsi bujur yang lain ialah pembagian waktu menurut kawasan. Inilah yang menjadi dasar adanya perbedaan waktu di setiap kawasan yang dibatasi dengan bujur. Kota Greenwich menjadi titik 0° dan menjadi tolok ukur waktu bagi seluruh daerah.

Indonesia sendiri terbagi menjadi 3 zona waktu, yaitu WIB, WITA dan WIT. Masing-masing mempunyai selisih waktu 1 jam. Berikut klarifikasi singkat dalam bentuk tabel tentang pembagian waktu di Indonesia berdasarkan 3 zona waktu tersebut.

Zona Waktu Titik Bujur Wilayah Provinsi
WIB 105° BT Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah.
WITA 120° BT Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo.
WIT 135° BT Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat

Itulah penjelasan mengenai pemahaman dan fungsi garis bujur yang perlu dimengerti. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan Anda terkait fungsi dan semua hal terkait garis yang membentang dari utara sampai selatan bumi ini.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon