Minggu, 19 April 2020

Pemahaman Dan Proses Imbas Rumah Beling Beserta Pengaruh Negatifnya

Efek Rumah Kaca - Hai apa kabar kalian teman geologinesia, biar kalian dalam keadaan sehat selalu. Tahukah kalian bahwa beberapa wilayah di dunia ketika ini sedang memasuki trend pancaroba?. Musim pancaroba ditandai dengan frekuensi terjadinya hujan yang sangat deras, angin kencang besar, serta badai.

Selain itu, apakah kalian juga merasakan gerah dan panas meskipun dalam kondisi trend hujan, dan  apakah kalian tahu penyebabnya?. Ya, hal itu mampu terjadi alasannya adanya imbas negatif imbas rumah beling. Dan kebetulan saat ini topik kita ihwal efek rumah beling.

Efek rumah kaca ditemukan pertama kali oleh Josep Fourier pada tahun 1824. Efek rumah beling ialah proses pemanasan permukaan sebuah benda langit, planet ataupun satelit yang disebabkan oleh komposisi dan kondisi atmosfernya. Planet yang memiliki imbas rumah kaca alami antara lain yaitu planet mars, planet venus dan planet bumi. Jadi perlu dicatat bahwa efek rumah beling intinya terjadi secara alamiah.

Lihat juga disini: Gas Penyusun Atmosfer Planet Mars

Perubahan suhu yang stabil pada proses terjadinya siang dan malam ialah dampak faktual dari imbas rumah kaca alami yang terjadi di bumi. Namun, di bumi karena acara insan yang mengakibatkan fokus gas karbon dioksida dan gas lainnya meningkat, maka pengaruh efek rumah beling yang tadinya positif akan berubah menjadi imbas yang negatif atau menakutkan.

Energi matahari yang masuk ke bumi intinya telah terbagi-bagi, diantaranya 25% dipantulkan oleh alam dan atmosfer, 25% diserap oleh alam, 45% diserap ke permukaan bumi, dan yang terakhir 5% nya energi dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.

 Hai apa kabar kalian sobat geologinesia Pengertian dan Proses Efek Rumah Kaca Beserta Dampak Negatifnya

Namun kenyataannya energi matahari yang dipantulkan ke angkasa oleh permukaan bumi dan awan, tertahan oleh gas CO2 dan gas yang lain. Nah, kita bisa umpamakan ketika kalian tertidur di malam hari kalian akan memakai selimut bukan?, selimut itu mampu diumpamakan sebagai dengan gas-gas yang ada di udara, tubuh kalian dapat dianggap selaku bumi.

Saat kalian tertidur badan kalian tentu saja akan mengeluarkan panas. Suhu panas tadi akan tertahan dan tidak mampu keluar. Nah begitu juga dengan bumi, terdapat lapisan gas yang menutupi atmosfer sehingga udara panas akan tertahan.

Mungkin ketika kalian menggunakan satu selimut kalian akan merasakan ketentraman, tapi kalau selimut yang kalian gunakan berlebihan maka kalian pastinya tidak akan merasa nyaman sebab kepanasan. Itulah realita yang terjadi pada bumi kita saat ini.

Dampak negatif dari imbas rumah kaca antara lain yaitu terjadinya pergeseran iklim. Perubahan iklim yang ekstrim menyebabkan terjadinya kemarau yang berkepanjangan, sehingga hewan-hewan akan sulit mencari air minum dan berkembang-tanaman akan kering. Keringnya daun dan ranting-ranting flora diikuti dengan paparan panas matahari secara terus menerus inilah yang sering menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan.

Disamping itu, suhu bumi yang terus meningkat akan menimbulkan pencairan es di kutub. Es-es yang mencair ini nantinya akan mengakibatkan semakin tingginya permukaan air laut, sehingga pulau-pulau kecil akan karam.

Upaya untuk menangani efek rumah kaca ini antara lain dapat dijalankan dengan cara:
  1. Pengurangan penggunaan transportasi yang menghasilkan gas-gas buangan
  2. Pengurangan penggunaan alat rumah tangga yang mengandung aerosol dan CFC
  3. Melakukan reboisasi atau penananaman hutan kembali.

Bagaimana sobat geologinesia, telah paham mengenai pengertian efek rumaha beling ?!. Nah, mulai kini ayo gotong royong kita selamatkan bumi dari pengaruh negatif efek rumah kaca.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon