Selasa, 14 April 2020

Inilah Perbedaan Kerak Benua Dan Kerak Samudera

Perbedaan kerak samudera dan benua - Ada banyak sekali strata (lapisan) bumi yang dibentuk oleh material, kepadatan, serta sifat fisik yang berlainan. Di antara sifat-sifat paling penting dari lapisan bumi ini yaitu kepadatannya (densitas). Dalam perumpamaan sederhana, kepadatan dapat didefinisikan selaku beban substansi. Lapisan yang kurang padat tersebut mengapung di atas lapisan yang lebih padat ialah lapisan mantel.

(Baca juga bagian yang paling banyak di kerak bumi)

Kerak samudera dan kerak benua yaitu teladan yang bagus dari lapisan bumi yang kurang padat. Keduanya mengapung di atas mantel yang lebih padat. Bersama-sama, kedua lapisan ini membentuk bab paling atas dari bumi yang secara kolektif diketahui sebagai kerak bumi.

Apa itu Kerak Samudera?

Pengertian kerak samudera yakni bagian kerak bumi yang membentuk cekungan samudra. Bagian ini memiliki kepadatan sekitar 3,0 g / cm3, berisikan batuan basal berwarna gelap yang mengandung mineral dan bagian silikon, magnesium, serta oksigen.

Terjadinya daur ulang yang unik terjadi pada lapisan ini. Seiring waktu, mantel padat berkumpul di bab bawah kerak samudera sehingga membentuk dua lapisan. Densitas yang tinggi akan menenggelamkan lapisan ini ke dalam mantel bumi yang pada risikonya mengarah terhadap pencairan (melting) dan daur ulang kerak secara terjadwal.

(Baca juga kandungan mantel bumi)

Apa itu Kerak Benua?

Pengertian kerak benua ialah bab dari kerak bumi yang membentuk permukaan bumi (daratan). Faktanya, sekitar 40% permukaan bumi terdiri dari lapisan ini. Batuan di lapisan ini berisikan granit berwarna terang yang kaya akan mineral dan komponen mirip aluminium, oksigen, juga silikon. Kerak benua memiliki kepadatan sekitar 2,6 g / cm3 yang membantu suatu benua untuk eksis di sebuah area yang luas.

sifat paling penting dari lapisan bumi ini adalah kepadatannya  Inilah Perbedaan Kerak Benua dan Kerak Samudera

Perbedaan Antara Kerak Benua dan Kerak Samudera

Perbedaan pertama antara kedua lapisan ini ialah komposisi batuannya. Kerak samudera utamanya tersusun atas kerikil basalt gelap yang kaya akan mineral dan unsur mirip silikon dan magnesium. Sebaliknya, kerak benua berisikan batu granit berwarna jelas yang sarat dengan unsur seperti oksigen dan silikon.

Perbedaan komposisi antara mantel dan dua lapisan kerak ini dipertahankan oleh proses yang dikenal sebagai pencairan parsial. Pada dasarnya, ketika batuan mulai meleleh (tetapi tidak meleleh sepenuhnya), beberapa mineral dan bagian akan hilang oleh lelehan batuan tersebut sementara beberapa yang yang lain dipertahankan. Akibatnya, lapisan yang berada di bawah batuan yang meleleh sebagian akan membentuk mineral dan komponen baru, sehingga menciptakan lapisan itu lebih padat daripada yang di atasnya.

Perbedaan yang lain juga dapat tampakdari kepadatan dua lapisan ini. Dari uraian tersebut, jelas bahwa kerak samudera mempunyai kepadatan yang lebih tinggi ketimbang kerak benua yang lebih ringan, sebab kerak benua sifatnya mengapung di atas kerak samudera. Kerak benua mempunyai kepadatan sekitar 3,0 g / cm3 dibandingkan dengan kerak benua yaitu 2,6 g / cm3. Selain itu, kerak benua jauh lebih tebal dibandingkan kerak samudera.

Selain yang sudah dijelaskan di atas, masih ada satu lagi perbedaan keduanya adalah bahwa umur kerak benua lebih tua daripada kerak samudera. Fakta ini mampu dengan gampang diterangkan menurut proses daur ulang yang terjadi pada kerak samudera, sedangkan pada kerak benua tidak terjadi proses daur ulang. Akibatnya, ini memutuskan bahwa kerak samudera akan senantiasa lebih muda secara geologis.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon