Setiap bacaan atau teks niscaya memiliki ciri-ciri yang
berlawanan. Perbedaan tersebut menjadikan adanya pengelompokan jenis teks. Salah
satu pengelompokan jenis teks ialah teks eksplanasi, yang mempunyai struktur
kalimat, ciri-ciri, dan patokan tertentu yang berlawanan dengan jenis teks yang
lain. Teks eksplanasi ialah teks yang mengandung klarifikasi secara rinci perihal
terjadinya suatu fenomena atau peristiwa. Teks eksplanasi biasanya menjelaskan
sesuatu yang berhubungan dengan alam, sosial, budaya, dan ilmiah berupa alasannya adalah
balasan suatu insiden terjadi.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Ciri-ciri teks eksplanasi yang membedakan dengan jenis teks
lainnya, yaitu :
- Informasi disampaikan berdasarkan fakta tanpa adanya perhiasan opini.
- Berisi berita yang bersifat keilmuan atau menjelaskan proses terjadinya sebuah insiden.
- Tidak terdapat unsur fiksi.
- Memiliki struktur teks berbentukpernyataan biasa , deretan penjelas, dan interpretasi.
Unsur-Unsur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi mempunyai tiga unsur adalah pernyataan biasa , deretan penjelas, dan interpretasi.
(1) Pernyataan Umum : memuat tentang klarifikasi umum dari topik yang dibahas.
(2) Deretan Penjelas : berisi proses alasannya adalah-akibat suatu kejadian atau fenomena.
(3) Interpretasi : kesimpulan dari pernyataan biasa dan gugusan penjelas topik yang dibahas.
Penulisan teks eksplanasi mampu dikerjakan untuk menawarkan
gosip atau menerangkan proses terjadinya sebuah insiden secara rinci dan menurut
fakta serta tidak terdapat komponen mensugesti pembaca.
Contoh Teks
Berikut contoh teks eksplanasi dibarengi dengan penomoran berdasarkan komponen-unsur yang terkandung di dalamnya.
(1) Pelangi adalah salah satu fenomena alam yang indah dan
menakjubkan. Pelangi memiliki banyak sekali macam warna yang sejajar dan terlihat
berupa busur. Warna-warna pelangi yang dapat terlihat adalah merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Pelangi lazimnya timbul sehabis terjadinya
hujan atau dapat dilihat di sekeliling air
menggeluti yang deras.
(2) Munculnya pelangi diawali dengan proses terjadinya
hujan. Setelah hujan reda terdapat banyak uap air yang bertebaran di udara.
Selanjutnya cahaya matahari timbul dan menembus uap-uap yang bertebaran di
udara. Terjadinya pelangi dikarenakan oleh cahaya matahari yang membias dan
menyimpang menjauhi partikel. Hal tersebut dibuktikan saat cahaya yang melalui
dua medium yang berlainan akan mengalami pembiasan dan pergeseran arahnya. Pembiasan
atau pembelokkan terjadi alasannya adalah cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda dikala
lewat medium yang berbeda. Hal tersebut menyebabkan cahaya putih dipisahkan
berdasarkan frekuensinya dan sinar ungu berbelok pada sudut yang relatif tajam
ketika memasuki tetesan air hujan itu. Jadi warna yang pertama kali dibelokkan
ialah warna unggu dan yang terakhir kali dibelokkan ialah warna merah. Pada
segi kanan dari tetesan air hujan, terdapat beberapa cahaya yang menembus
kembali ke udara dan sisanya dipantulkan ke belakang. Lalu beberapa cahaya yang
belum terpantulkan, lalu dipantulkan lewat segi kiri tetesan air hujan
dan selanjutnya berbelok saat beliau bergerak di udara lagi. Dengan proses ini,
setiap tetesan air hujan menguraikan sinar matahari putih menjadi warna komponennya.
(3) Oleh karena itu, pelangi bisa kita lihat jikalau terdapat
titik-titik air hujan dikala matahari
bersinar dari segi bertentangan dengan arah kita menghadap. Sehingga posisi kita
mesti ada di antara matahari dan tetesan air dengan posisi matahari di belakang
kita.
Sumber yu.com
EmoticonEmoticon