Selasa, 22 September 2020

Lingkungan Pengendapan : Pemahaman, Aspek, Dan Klasifikasinya

Menurut Rigby dan Hamblin (1972), Lingkungan Pengendapan adalah sebuah daerah dimana terjadinya akumulasi material sedimen, yang mempunyai kondisi fisis, kimia, dan biologis yang mencirikan kondisi yang khas dari daerah pengendapan tersebut. Penentuan lingkungan pengendapan dari suatu badan batuan, mampu dilakukan dengan melihat sifat-sifat khas dari batuan, yang mana akan mencirikan kondisi pada dikala sedimen itu terbentuk. Sifat-sifat tersebut mencakup :

a. Sifat Fisis, misalnya : struktur besar dari perlapisan; kontak dengan lapisan di atas dan di bawahnya; struktur kecil yang mencirikan, seperti : flute cast, gelembur gelombang, tekstur batuan, orientasi butir.

b. Sifat Kimia, contohnya : macam batuan, mirip kerikil gamping, kerikil pasir; kandungan mineral tertentu yang dapat untuk penentuan lingkungan utamanya mineral autigenik; perbandingan bagian-komponen tertentu contohnya : Ca dan Mg; Kandungan  kimia dari organisme yang sering mengalami pelarutan sehabis terendapkan; Konsentrasi nodule batu gamping pada dasar pulau penghalang serta pada badan pasir kuarsa yang dihasilkan dari pengendapan CaCO3 dari pencucian cangkang organisme.

c. Sifat Biologis, misalnya : kelimpahan flora dan fauna, Perbandingan masing-masing jenis, baik flora maupun fauna; Adanya gejala perpindahan dan percampuran fauna; Flora dan fauna penunjuk lingkungan.

Faktor yang Berpengaruh Pada Lingkungan Pengendapan

Menurut BLATT et al (1972) beberapa aspek yang berpengaruh dalam Lingkungan Pengendapan yakni:
1. Kedalaman air
Kedalaman air disini penting, alasannya beberapa organisme dalam hidupnya sangat dipengaruhi oleh kedalaman air, mirip : koral, algae. Kedalaman air adakala menunjukkan kenampakan yang khas, dengan melihat kenampakan mampu diketahui kedalaman dari batuan pada ketika diendapkan, kenampakan tersebut misalnya :
a. "Cut and Fill Structures", dan perlapisan silang siur, yang memperlihatkan di kawasan tersebut ada arus dan gelombang.
b. "Mud Crack", yang menawarkan daerah tersebut tersingkap pada atmosfer.
c. Beberapa jenis "Trail and Burrow" ternyata berlawanan bentuknya sebab disebabkan beberapa perbedaan kedalaman dari air.

2. Kecepatan
Energi kinetis dari air merupakan kontrol bagi pegerakan sedimen. Sedimen yang berbutir halus tidak bisa terbentuk dalam lingkungan turbulensi terlalu tinggi.

3. Temperatur
Temperatur akan mengatur kelarutan dari CaCO3 dan kecepatan pertukaran zat atau bagian dari tumbuh-flora dan hewan, selaku acuan : populasi yang besar dari organisme dan karbonat jarang terdapat di dalam air cuek.

4. Kegaraman
Merupakan kontrol penting bagi aktifitas biologis. Populasi dari binatang dan tumbuh-tanaman banyak yang dipengaruhi oleh kegaraman dari air.

5. Eh (memiliki peluang oksidasi) dan pH (fokus ion H)
Eh dan pH ialah dua faktor kimia yang penting dalam lingkungan pengendapan, yang mau mengontrol sedimen dan fauna yang hidup di dasar.

6. Bentuk Fisik dari Lingkungan Pengendapan
Bentuk fisik dari lingkungan pengendapan terkadang menertibkan sedimen yang ada dalam cekungan. Bentuk fisik dari lingkungan pengendapan dapat berupa : kemiringan dari permukaan, kedalaman dari daerah deposisi.

Klasifikasi Macam-Macam Lingkungan Pengendapan

BLATT et al (1972), membagi lingkungan pengendapan menjadi empat golongan besar, yakni :
  1. Lingkungan darat (Terrigeneous) : Alluvial fan, Dataran banjir, Lakustrin (berair, kering), Padang pasir, Rawa (swamp), dan Endapan es.
  2. Lingkungan adonan : River Channel atau Distributary Channel (dan Lovec), Estuarin, Teluk, Lagun, Paya-paya (marsh), Intertidal, Supratidal, Bar, dan Channel.
  3. Lingkungan bahari dangkal (600 kaki): Self banks (tidal dan non tidal), Self basin (terbatasi iklim basah, iklim kering), Gradded self, Karbonat Paparan dan karang (bekerjasama atau tidak dengan daratan), Cekungan evaporit.
  4. Lingkungan bahari dalam (batial : 600 – 6000 kaki, abisal > 6000 kaki) : Slope dan Canyon, Sub Marine Fan, Cekungan bahari dalam (pelagik, terrigeneous), Cekungan bahari dalam tertutup (iklim basah dan kering)

 Lingkungan Pengendapan adalah suatu tempat dimana terjadinya akumulasi material sedimen Lingkungan Pengendapan : Pengertian, Faktor, dan Klasifikasinya
Gambar Macam-macam lingkungan pengendapan.

BLATT et al (1972), memasukkan rawa ke dalam lingkungan pengendapan darat. TWENHOFEL (1950) ; KRUMBEIN dan SLOSS (1963), memasukkan marsh ke dalam lingkungan pengendapan darat, hal ini disebabkan alasannya adalah marsh biasanya didapatkan bersama-sama dengan rawa. Perbedaan utama dari marsh dengan rawa yakni jenis tumbuh-tumbuhannya yang terdapat di dalam tubuh air tersebut.

BLATT, et al (1972), memasukan marsh ke dalam lingkungan pengendapan adonan, hal ini disebabkan sebab marsh kebanyakan terdapat di tepi laut (pantai). Selain dari pada itu, ternyata jenis tumbuh-tumbuhan menawarkan efek terhadap sedimen ataupun batuan yang terbentuk di dalam lingkungan pengendapan tersebut.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)