Kalsium karbonat merupakan salah satu jenis senyawa kimia. Adapun formula dari senyawa kimia tersebut adalah CaCO3. Senyawa kimia ini mampu dijumpai pada seluruh watu di dunia. Ia juga yaitu salah satu komponen utama dari kulit telur, cangkang organisme atau makhluk bahari, bola arang, mutiara dan siput. Salah satu jenis batuan yang mengandung kalsium ini ialah dolomite dan limestone (gamping). Keistimewaan utama batuan karbonat terletak pada cara pembentukannya. Pembentukan batuan tersebut terjadi secara kimiawi serta adanya keikutsertaan organisme dalam larutan yang berada di perairan, baik bahari maupun sungai.
Proses sedimentasi batuan karbonat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor lingkungan menjadi sebuah aspek yang paling memengaruhi proses pengerjaan batuan ini. Karena banyak dari batuan sedimen karbonat terbentuk di dasar bahari atau lingkungan perairan, maka faktor lingkungan yang berpengaruh pun berhubungan dengan faktor-faktor yang ada di lingkungan perairan, adalah kedalaman air, kejernihan air, kadar garam dan suhu air. Kalsium karbonat merupakan senyawa yang meliputi 20%-30% dari seluruh zat yang membentuk batuan.
Batuan karbonat mengalami beberapa fase, yakni fase primer, sekunder dan butiran. Tahap primer diputuskan oleh presipitasi yang berasal dari organisme. Tahap sekunder diputuskan oleh presipitasi yang berasal dari alami non organik. Tahap butiran ini dapat dibilang sama dengan mekanisme pada batuan klastik terigen, yakni hasil dari pelapukan batu sebelumnya. Batuan karbonat memiliki komposisi aragonite sebagai salah satu mineral khususnya. Komposisi aragonite ini di lalu hari berubah dan menjadi dolomit dan kalsit.
Batuan kalsit dapat muncul dalam tiga bentuk tekstur, yakni butiran karbonat, mikrokistalin kalsit dan sparry calcite. Butiran karbonat bertekstur lebih berangasan dan lebih seperti kristal kalsit. Mikrokistalin kalsit lebih seperti dengan lumpur pada batuan sedimen silisiklastik, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil lagi. Sementara sparry calcite cukup seperti dengan kristal kalsit, namun dengan tekstur yang lebih bergairah. Berbeda dengan tekstur yang lain. sparry calcite hanya mampu dilihat dengan pinjaman mikroskop.
![]() |
Gambar sparry kalsit dalam mikroskop. |
Secara lazim, batuan sedimen karbonat terbagi menjadi empat jenis, yakni batuan karbonat yang mempunyai sifat klastik, batuan karbonat yang mempunyai sifat afanitik (sering disebut juga selaku watu gamping halus), batuan karbonat yang bersifat kerangka atau terumbu, dan pinjaman sedimen karbonat yang bersifat kristalin atau dolomit. Paragraf selanjutnya akan membicarakan lebih lanjut tentang syarat-syarat pembentukan batuan yang berasal dari kalsium karbonat sebagai berikut:
1. Kejernihan air
Batuan yang berasal dari kalsium karbonat berasal dari hasil sekresi organisme atau makhluk bahari serta presipitasi air laut yang terjadi secara kimiawi. Dengan kata lain, pembentukan batuan sedimen karbonat sangat bergantung pada organisme yang berada di sekitarnya. Kejernihan air menjadi penting supaya sinar matahari mampu menembus perairan lancar dari polusi air. Tanpa air yang jernih, kecil kemungkinan bagi batuan karbonat untuk terbentuk dengan baik.
2. Kedangkalan air
Kedangkalan air menjadi faktor utama lain yang memengaruhi pembentukan batuan yang berasal dari kalsium karbonat. Selama kedalaman bahari tersebut masih dapat ditembus matahari, maka kemungkinan pembentukan batuan masih tinggi. Adapun batas kedangkalan air disebut sebagai zona fotik. Zona fotik ialah daerah yang masih mampu dimasuki oleh cahaya matahari, sehingga organisme yang berada di dalamnya bisa menjalankan proses fotosintesis. Batas kedalaman yang mesti diteliti terutama yakni batas kedalaman ketika mineral karbonat dapat terendapkan.
3. Salinitas air
Batuan sedimen karbonat tersusun pada kisaran 25%-35%, dengan rata-rata kisaran salinitas berada pada persen 22%-40%. Berdasarkan persen tersebut, maka kita mampu menyimpulkan bahwa bahari dengan salinitas yang tinggi bisa membentuk perlindungan karbonat dengan baik.
4. Temperatur air
Organisme yang membentuk batuan karbonat umumnya mampu bertahan hidup pada suhu 36°. Kondisi temperatur yang hangat mampu menolong organisme untuk tetap hidup di bawah air. Organisme inilah yang membantu pembentukan batuan karbonat.
Berdasarkan definisi kalsium karbonat tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kelangsungan organisme yang berada di dalam lautan menjadi sungguh penting untuk membentuk batuan sedimen karbonat. Selain syarat-syarat tersebut, eksistensi mineral karbonat dan produktivitasnya diputuskan oleh organisme yang menyusun batuan karbonat. Anda bisa menemui contoh batuan kalsium karbonat di beberapa titik di Indonesia. Batu gamping mampu banyak ditemukan di Kalimantan Timur, Jepara, maupun Jawa Tengah. Karbonat jenis ini intinya mempunyai pembagian yang sangat luas dengan jenis yang sangat banyak.
Fragmen batuan karbonat yang kompleks dapat dihasilkan dari berbagai kejadian alam, mirip misalnya abrasi batu gamping yang terjadi di darat maupun di laut yang kemudian diendapkan. Untuk itu, studi perihal batuan karbonat menjadi cukup kompleks. Perlu adanya penelitian lapangan yang disertai perlengkapan yang mumpuni untuk mengetahui lebih lanjut proses pembentukan batuan karbonat.
Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon