
Teknik Membaca Puisi dan Contoh Puisi Bertema Keluarga. Membaca puisi untuk orang lain pada dasasrnya sama dengan memgkonkretkan sebuah puisi, baik dalam bentuk audio maupun visual. Pembacaaan demikian disebut deklamasi. Deklamasi akan melibatkan unsur pembaca, pendengar, dan puisi yang dibaca. Pembaca mempunyai peran yang sungguh lebih banyak didominasi dalam membangkitkan puisi supaya sanggup dirasakan pendengar. Maka dari itu, dalam membaca ada beberapa hal yang mesti diperhatikan mirip, alat ucap, faktor kebahasaan, dan aspek-aspek non kebahasaan. Dengan menguasai ketiga aspek tersebut akan megampangkan dalam berdeklamasi.
Membaca puisi umumnya dilaksanakan dengan membaca nyaring atau dengan mendeklamasikannya. Deklamasi yakni pembacaan puisi yang dibarengi gerak dan mimik yang sesuai. Dalam berpuisi, berdeklamasi, pembaca tidak sekedar membunyikan kata-kata, lebih dari itu ia pun bertugas mengekspresikan perasaan dan pesan penyair dalam puisinya. Untuk itu pembaca hendaknya: (1) memaknai puisi secara utuh, (2) memerhatikan lafal, tekanan, dan intonasi dalam menyampaikannya, sesuai dengan struktur fisik dan struktur batin puisi itu. Deklamasi juga menekankan terhadap ketepatan pemahaman, keindahan vokal dan ekspresi paras . Akan tetapi, deklamasi acapkali disertai dengan gerak-gerik tubuh yang lebih bebas dan lisan tampang yang lebih besar lengan berkuasa dibandingkan membaca indah (Kosasih, 2012: 119)
Apa saja Teknik Membaca Puisi yang baik ? Ada 3 Teknik Membaca Puisi yaitu 1) Ketepatan verbal/mimik; 2) Kinesik adalah gerak anggota tubuh, dan 3) Kejelasan artikulasi
Berikut ini klarifikasi 3 Teknik Membaca Puisi yang baik dan benar. Simak klarifikasi berikut agar kau bisa membaca puisi dengan benar.
1. Ketepatan ekspresi/mimik
Ekspresi yaitu pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah gerak air tampang. Keduanya menjadi penting saat membawakan suatu karya puisi. Seorang pembaca puisi pastinya harus mampu menyesuaikan ekspresi dan mimik tampang sesuai dengan isi yang terkandung dalam puisi tersebut.
Ketika puisi yang dibawakan bernada duka, maka mulut si pembaca juga mesti menawarkan verbal dan mimik kesedihan. Atau bila puisi yang dibawakan bernada murka, besar hati atau senang. maka sesuaikanlah ekspresinya. Ketepatan lisan dan mimik dalam membaca puisi saat tampil ialah satu keharusan yang berguna untuk menggambarkan serta memberikan isi (pesan) dari cerita di dalam puisi tersebut terhadap pemirsa atau penonton.
2. Kinesik adalah gerak anggota tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gestur yakni gerakan tubuh mencakup kontak mata, ekspresi muka, isyarat, dan sikap badan. Gerak anggota tubuh saat membawakan puisi juga tidak kalah penting selain ekspresi dan mimik yang mesti anda amati.
Gerak gerik dan mimik adalah faktor yang penting dalam membaca puisi didepan orang banyak. Penggunaan gerak-gerik dalam pembacaan puisi mampu membangkitkan gairah pendengar untuk mendengarkan puisi yang anda bawakan. Selain itu penggunaan mimik yang sempurna sesuai dengan tema puisi juga haruslah dijalankan dengan baik biar seperti pembaca ikut mengalami dan merasakan apa yang terdapat di dalam puisi yang dibacakan. Oleh alasannya adalah yaitu itu, pembaca dituntut untuk mengerti materi puisi dan mendalaminya dengan sungguh-sungguh agar mimik yang ditemukan sanggup sempurna
Bayangkan, saat anda harus membawakan sebuah puisi sukacita, namun gerakan anda tidak memperlihatkan kebahagiaan. Makna puisi tersebut tidak akan tersampaikan. Yang ada malah jadi terlihat abnormal. Itulah sebabnya sungguh diusulkan sebelum mulai membaca puisi, pelajari dahulu tema puisi tersebut. Menggambarkan kebahagiaan, kesedihan atau mungkin kemarahankah? Kalau kau telah mengenali isi dari puisi tersebut, akan lebih gampang untuk anda untuk mengekspresikan dalam gerakannya nanti. Pesan puisi mampu tersampaikan cuma menyaksikan dari kinesik atau gerakan anggota tubuh kamu. Karenanya, perhatikan dan sesuaikan gerakan badan anda dengan kandungan puisi yang anda baca.
Selain gerak gerik dan mimik, sikap ialah kunci kesuksesan membaca puisi dihadapan orang, maka dari itu dibutuhkan penguasaan sikap yang sempurna oleh pembaca. Selama membaca puisi, semestinya pembaca berusaha menerima perhatian yang faktual dari pendengar atau penonton. Hal yang harus dilakukan yaitu sikap yang masuk logika dan ketenangan menghadapi orang lain. Untuk mampu menguasai dua hal tersebut, pembaca dituntut untuk latihan dan menguasai puisi yang mau dibacakan secara masak-masak biar kadab tampil tak akan gugup dan sikap yang ditunjukan sanggup tepat.
3) Kejelasan artikulasi atau ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
Pelafalan adalah suatu proses atau perjuangan untuk mengucapkan suara bahasa, baik itu suku kata, kata, frasa, ataupun kalimat sesuai dengan jiwa dan tema puisi. Intonasi adalah penghidangan tinggi rendah irama puisi dengan memerhatikan jenis-jenis tekanan, ibarat tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo. Simak penjelasannya di bawah ini.
a. Tekanan dinamik
Tekanan dinamik, adalah tekanan pada kata yang paling penting menjadi sari kalimat atau bait puisi.
b. Tekanan nada
Tekanan nada, yaitu tekanan tinggi rendah, perasaan girang, besar hati, murka, murung, resah, galau, dan situasi hati yang lain.
c. Tekanan tempo
Tekanan tempo, ialah lambat atau cepatnya pengucapan suku kata atau kalimat.
Volume suara yang digunakan semestinya menyesuaikan tempat dan jumlah perhitungan jumlah pendengar. Jika pembacaan puisi dijalankan di tempat yang terbuka maka sebaiknya volume bunyi ludang keringh lantang dan bila pembacaan puisi di dalam ruangan volume suara mesti menyesuaikan luas tempat biar pendengar sanggup tenteram mendengarkan puisi yang anda bacakan. Untuk pementasan puisi saat ini sangat banyak memakai pengeras suara atau mic. Maka dari itu pembaca puisi juga harus menguasai teknik penggunaan mic agar suara yang dihasilkan tidak sumbang, tidak terlampau pelan ataupun tidak terlampau keras.
Kelancaran dan kecepatan sungguh mempengaruhi pendengar dalam menikmati puisi yang dibawakan. Kedua hal tersebut mesti betul-betul dicermati biar pendengar sanggup menikmati puisi yang dibacakan dengan baik serta pesan yang ada di dalam puisi juga sanggup tersampaikan. Kelancaran membaca puisi erat kaitannya dengan latihan, alasannya adalah ialah hanya dengan latihan maka akan ditemukan kelancaran membaca yang bagus. Selain itu kecepatan membaca juga harus diperhatikan, jika kecepatan membaca puisi terlalu cepat maka pendengar akan susah mengetahui isi puisi dan jikalau terlalu lambat juga akan membuat pendengar bosan.
Contoh Puisi Bertema Keluarga
Keluargaku
aku sayang ibuku
aku sayang ayahku
aku juga sayang adik
merekalah keluargaku
betapa bahagianya aku
mempunyai mereka itu
senantiasa menemaniku setiap waktu
dalam suka dan bahagia
ya Tuhan lindungilah mereka
ibu ayah dan adikku
berilah kerukunan senantiasa
sehingga kami menjadi bahagia
amin.
(titikdua.net)
Contoh Puisi Bertema Keluarga
Keluarga kecil
Senyum bagus mereka senantiasa membuat ku semangat
Canda tawa tangis menghiasi setiap waktu kita
Kehidupan kita seperti roda yang berputar
Kadang kita diatas dan dibawah
Kebersamaan kita mirip kata seperti jalan bergelombang
Terkadang senang dan terkadang ada perselihan
Tetapi semua itu menguatkan kita supaya selalu bareng
Untuk menghadapi gonjang ganjing kehidupan
Pelukan dan cintanya mereka tak lepas dari kehidupanku
Kasih sayang yang mereka berikan terhadap ku
Sejak kecil sampai aku beranjak cukup umur
Semua itu tidak bisa terukir oleh kata-kata
Ibu yang selalu merawatku
Menyayangiku ...
Menjagaku ...
Semua jasa yang diberikan tidak mampu ku balas terhadap ibuku
Ayah yang selalu mencari nafkah
Untuk mencukupi kehidupan keluarga
Walaupun panas mentari menerjang
Semangat dan tekadnya menguatkannya
Kakak yang selalu mendengarkan curhatku di setiap hari
Saat saya kecil kau yang mengenalkanku akan kehidupan ini
Senantiasa menguatkan ku untuk menjangkau harapan
Memotivasiku agar tidak mudah menyerah
Saat jauh dari mereka
Rasanya kehidupan ini hampa
Tetapi hati dan jiwalah yang senantiasa mendekatkan kita walaupun jauh atau erat
Alunan melodi selalu mengiringi kebersamaan kita
Keluarga ku ...
Maafkan ku kalau pernah melukai hatimu
Baik perkataan dan perbuatanku
Ku bergitu sempurna ketika bersahabat dengan kerluarga kecilku
(sumber kompasiana.com)Sumber https://forumgurunusantara.blogspot.com
EmoticonEmoticon