Rabu, 08 April 2020

Klasifikasi Iklim Dan Faktor Pengendalinya

Klasifikasi iklim umumnya digunakan untuk membedakan dan mengidentifikasi perbedaan iklim yang ada di permukaan bumi. Perbedaan iklim tersebut biasanya dikarenakan adanya perbedaan letak geografis, kedudukan matahari, lokasi negara, posisi khatulistiwa kepada garis lintang (latitudo), dan topografi suatu tempat.

Setiap daerah yang ada di permukaan bumi pasti memiliki iklim yang berlainan-beda. Faktor-faktor tersebut umumnya sering disebut juga dengan pengendali iklim. Berikut ini geologinesia akan membahas tentang pembagian terstruktur mengenai iklim yang sering digunakan di Indonesia beserta faktor pengendalinya.

Faktor Pengendali Iklim

1. Faktor dari Dalam Bumi
Pengendali iklim dari dalam bumi umumnya dipengaruhi oleh insan dan faktor fisis dari daerah tersebut. namun, pengendali iklim yang dilakukan oleh insan biasanya tidak terlalu banyak mengganti kondisi iklim yang ada di daerah itu, tetapi cuma bisa memperkecil pengaruh iklim yang ada.

Salah satu pengendali iklim yang dijalankan oleh manusia yakni menciptakan hujan buatan. Sementara untuk faktor fisis daerah yang lazimnya mengendalikan iklim adalah topografi, luas darat dan maritim, garis lintang, daerah tekanan udara, bentuk muka bumi, permukaan tanah, dan tempat tekanan udara.

2. Faktor dari Luar Bumi
Sementara untuk aspek pengendali iklim dari luar bumi dapat dikerjakan oleh matahari. Sinar matahari yang menyinari bumi dapat digunakan selaku sumber panas alami atau sumber energi lainnya yang berpotensial bagi bumi. Panas matahari yang menyoroti bumi mampu berpengaruh terhadap beberapa hal, seperti hujan, angin, temperatur, tekanan udara, awan, dan masih banyak lagi.

Klasifikasi Iklim yang Sering Digunakan di Indonesia

Di Indonesia sendiri, terdapat tiga klasfikasi iklim yang sampai saat ini masih dipakai. Ketiga klasifikasi tersebut mempunyai perbedaan dalam penugasannya. Perbedaan tersebut pasti sangat membantu banyak orang. Misalnya untuk Klasifikasi Koppen dan Geiger yang digunakan untuk iklim tanaman dan vegetasi, Klasifikasi Schmidt - Ferguson yang digunakan untuk iklim kehutanan dan perkebunan, dan yang terakhir Klasifikasi Oldeman yang umumnya digunakan pada iklim lahan pertanian.

1. Klasifikasi Koppen dan Geiger
Klasifikasi Koppen biasanya dilihat dari rata-rata curah hujan dan temperatur setiap bulannya maupun per tahunnya. Klasifikasi ini lebih mendasari beberapa tipe vegetasi di suatu tempat. Koppen umumnya memakai simbol atau gejala tertentu yang dipakai untuk mengklasifikasikan iklim.

Tiap simbol mempunyai tipe iklim yang berlawanan-beda. Koppen membagi 5 kalangan untuk iklim, ialah: Iklim A (Iklim Tropika Basah), Iklim B (Iklim Setengah Kering atau Kering), Iklim C (Iklim Sedang), Iklim D (Iklim Dingin), dan Iklim E (Iklim Kutub).

Klasifikasi iklim biasanya digunakan untuk membedakan dan mengidentifikasi perbedaan iklim Klasifikasi Iklim dan Faktor Pengendalinya

2. Klasifikasi Schmidt - Ferguson
Mengklasifikasikan iklim menurut rata-rata bulan kering dan berair. Disebut bulan kering bila curah hujan dalam satu bulannya kurang dari 60 mm. Sementara disebut bulan basah jika curah hujannya meraih 100 mm sampai lebih.

Iklim Schmidt – Ferguson biasanya juga disebut selaku Q. Terdapat 8 tipe iklim, ialah A (Sangat basah), B (Basah), C (Agak lembap), D (Sedang), E (Agak kering), F (Kering), G (Sangat kering), H (Luar umumkering).

3. Klasifikasi Oldeman
Unsur yang digunakan untuk pembagian terstruktur mengenai ini nyaris sama mirip penjabaran Schmidt – Ferguson, yaitu menggunakan curah hujan. Namun disini bulan berair dan bulan keringnya akan dikaitkan dengan pertanian di daerah tertentu. Hal ini menyebabkan penggolongan iklim ini disebut zona agroklimat.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang pembagian terstruktur mengenai iklim. Setiap pengklasifikasian tersebut mempunyai tugas dan manfaat yang berbeda-beda yang mampu membantu kegiatan penduduk , khususnya saat berkebun, bertani, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, Anda mampu mempelajarinya lebih lanjut bila ingin mengetahuinya lebih dalam.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)