Jumat, 31 Januari 2020

Sinopsis Novel Untaian Kalimat Cinta

SINOPSIS NOVEL UNTAIAN KALIMAT CINTA PENULIS :KARYADI MONIKEUN Untaian Kalimat Cinta Author : Karyadi Monikeun Seorang cukup umur desa bernama Hafiz menyusuri  pahit anggun perjalanan hidupnya yang tidak gampang. Dalam segala hal, jatuh berdiri Hafiz terus memburu Cita-Cita dan Cintanya. Pendiam, itulah aksara utama dalam dirinya, tetapi dia tegas dan menyimpan sejuta cita-cita dengan optimis dan percaya diri. Namun cita-cita itu terhambat oleh banyak sekali faktor yang dialaminya. Berbagai pertentangan terjadi yang menguras emosi dan airmata. Sebelum Tsunami terjadi, saat masih di kursi sekolah, Hafiz tak pernah tau ihwal rasa cinta yang ditambatkan oleh Maulidia yang tak lain sobat yang sering membantunya selama sekolah, Maulidia juga menghadirkan cita-cita gres dikala itu pada Hafiz untuk dapat kuliah ke luar negeri. Perancis, negeri menara Eifell itu menjadi cita-cita mereka untuk melanjutkan pendidikan. Namun jadinya Tsunami memisahkan mereka dan Hafiz tidak tahu bagaimana nasib Maulidia, selamat atau tidakkah beliau dalam peristiwa itu menjadi misteri yang lama tak terjawab. Dibesarkan dalam keluarga yang taat beragama, Ayahnya memberi pengertian agama yang kuat tertanam dalam dirinya dengan pengertian agama yang benar, Hafiz sangat menghormati perbedaan pertimbangan dan keyakinan, sehingga sikapnya yang sungguh menghormati agama lain, diam-diam menciptakan Hafiz menjadi perhatian lebih dari seorang gadis anggota Palang Merah Remaja jepang yang bertugas menyalurkan bantuan medis untuk korban Tsunami Aceh. Ayumi Hamasaki, mulai kesengsem dengan abjad muslim dari Hafiz. Hingga ingin mengenali lebih dalam wacana Islam. Namun mereka tidak memiliki waktu usang, Ayumi harus secepatnya kembali ke negeri asalnya sebelum ia sempat meyakinkan Hafiz perihal rasa cintanya dan sebelum pengertian Islam dipahaminya lebih dalam. Ketika berpisah, Ayumi cuma memberikan secarik kertas surat bertuliskan abjad Hiragana yang tak dapat dibacanya, petualangan pun berlanjut untuk mencaritahu apa yang dituliskan Ayumi pada secarik kertas itu. Layaknya Korban Tsunami yang lain, Hafiz juga merasa kehilangan cita-cita untuk hidup. Teman, saudara, tetangga dan bahkan orang-orang terdekatnya telah tiada. Seolah tak ada harapan untuk hidup terlebih untuk menggapai cita-citanya. Hingga semenjak bencana itu, keyakinan dirinya hilang, ditambah tekanan dari Ibunya yang memaksa dia untuk melakukan pekerjaan dan menghasilkan duit. Hingga pada karenanya, secara tak disangka, Hafiz diterima untuk menjadi instruktur informatika dalam sebuah program koordinasi antara pemerintah Indonesia dengan Jepang, dari sinilah, beliau berkesempatan untuk mengikuti program pendidikan di salah satu Universitas terkemuka di Negeri Sakura itu. Ternyata secara tak terduga aneka macam pertentangan kisah cinta terjadi disana, berjumpa dengan Ayumi, dan Maulidia menjadi inti dari kisahnya di negeri itu. Namun setelah program pendidikannya selsai, beliau pulang dan melakukan pekerjaan sebagai pelatih informatika yang mengajar ke setiap sekolah dari kota hingga pelosok Aceh. Kegalauan demi kegundahan dirasakannya, sampai tempat mengadunya hanya dengan Tahajjud dan berdo’a pada Allah biar diberikan isyarat serta jodoh yang terbaik menurut-Nya untuk menjadi isteri terbaiknya. Dia meletakkan hati pada anak didiknya, ia mengagumi Rayya, sosok wanita shalehah, pinter, bagus dan ternyata anak seorang Ustad tenar. Sehingga mereka pun berta’arruf hingga saling mengenal, Namun ternyata mereka tak berjodoh, dengan bercucuran airmata Rayya harus menerima pinangan orang lain yang serupa sekali tidak diperlukan sebelumnya. Setelah Program di kawasan itu simpulan, project pun dilanjutkan ke daerah utara Aceh. Di sana Hafiz berjumpa dengan seorang gadis shalehah asal Tamiang, wilayah Aceh yang memiliki batas langsung dengan Sumatera Utara. Elza, gadis berkulit putih dengan bola mata kecoklat-coklatan menjadi harapan baru dalam hidupnya untuk dipinangnya menjadi bidadari opsi, Namun, lagi-lagi peluangnya kandas, Ternyata Sang Pemilik Cinta belum meridhoi mereka sampai Elza pun harus menerima pinangan orang lain. Hingga balasannya, sesudah 2 tahun kemudian, seorang gadis tak terduga hadir dalam hidupnya. Berawal dari sebuah sms dan panggilan dari nomor tak dikenal. Ternyata gadis itu bernama Safwa. Safwa menjajal menghubungi nomor yang tersimpan di handphone nya yang ternyata nomor handphone Hafiz. Mereka pun saling mengenal dan mengerti lebih jauh antara satu sama yang lain. Setelah berusaha untuk menjumpai Safwa, Hafiz mengambil keputusan untuk menaruh harapan cintanya pada sosok Safwa, maka ta’arruf pun dijalani. Meminangnya sebagai Bidadari menjadi keinginan Hafiz ketika itu. Dengan segala kelemahan, beliau menjajal untuk mengorbankan segala untuk cinta nya. Mencintainya sebab Allah, yaitu hal terindah yang pernah dilakukannya dalam hidup. Banyak pesan moral yang berkhasiat untuk kehidupan yang tersirat dalam novel ini, kemudian akankah Hafiz dan Safwa berjodoh? Kenapa nomor Handphone Hafiz ada di Handphone Safwa yang tidak diketahui sebelumnya? Akankah Safwa mencintai Hafiz juga karena Allah? apakah Safwa menjadi tanggapan Allah atas do’anya dalam setiap tahajjud dan I’tikaf untuk menjadi Isteri yang terbaik menurut-Nya? Apa sebenarnya terjadi diantara mereka? Bagaimana dengan cita-citanya untuk mampu menghajikan orang renta? Apakah ia akan kembali ke jepang, bertemu dengan Maulidia  dan Ayumi? Lalu siapakah yang kesudahannya menjadi jawaban Allah atas do’anya untuk mendapatkan cinta suci yang terbaik menurut Allah? Anda selaku pembaca akan diajak menyusuri tragedi demi tragedi, konflik demi pertentangan, dan berkelana dari pelosok Aceh hingga ke Negeri Jepang untuk memperoleh jawaban simpulan dari kisah dalam novel ini.
Sumber https://karyadi-monikeun.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)